TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat menandai peringatan pertama invasi Rusia ke Ukraina pada hari Jumat, 24 Februari 2023, dengan bantuan persenjataan senilai $2 miliar atau Rp30,5 triliun dan sanksi baru terhadap Rusia untuk merusak kemampuan Moskow untuk berperang.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengumumkan sanksi tersebut ketika blok Kelompok 7 negara-negara kaya dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu untuk membahas lebih banyak bantuan.
Di antara langkah-langkah tersebut adalah menempatkan pembatasan visa pada anggota militer Rusia, membekukan aset sekutu Presiden Vladimir Putin, secara efektif melarang impor aluminium dari Rusia, membatasi aktivitas perbankan dan pembuatan senjata Rusia, dan menempatkan perusahaan telepon seluler terbesar kedua di negara itu, Megafon, dalam daftar hitam perdagangan. .
Tindakan tambahan dapat diberlakukan di kemudian hari, kata pejabat AS.
Pemerintah AS juga mengirim pesan ke China dan negara lain bahwa mereka tidak boleh mencoba membantu Rusia menghindari sanksi.
"Kami akan memberikan sanksi kepada pelaku tambahan yang terkait dengan industri pertahanan dan teknologi Rusia, termasuk mereka yang bertanggung jawab untuk mengisi kembali stok barang Rusia yang terkena sanksi atau memungkinkan penghindaran sanksi Rusia," kata Gedung Putih.
Namun AS tidak bisa memberikan jet tempur F-16 yang diminta Ukraina untuk menghadapi peningkatan serangan Rusia di musim semi.
Sanksi tidak akan berdampak
Duta besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov, mengatakan sanksi itu tidak akan berdampak.
Ia juga mengatakan sanksi baru itu "sembrono" dan dirancang untuk membuat Rusia menderita.
"Apakah ada yang benar-benar berpikir bahwa ini adalah cara untuk membuat negara kami meninggalkan kebijakan independennya, memaksanya keluar dari jalur yang dipilihnya untuk membangun dunia multipolar berdasarkan prinsip keamanan yang tak terpisahkan, pada hukum internasional dan Piagam PBB?" kata Antonov dalam sebuah unggahan di halaman Facebook kedutaan.
Sanksi baru untuk Rusia
Setelah pertemuan G7, para pemimpin mengeluarkan pernyataan tentang "dukungan kami yang tak tergoyahkan untuk Ukraina selama diperlukan" termasuk dengan lebih banyak sanksi potensial.
Negara-negara Uni Eropa kemudian mengatasi perselisihan internal dan mengumumkan sanksi putaran ke-10.
Sanksi Departemen Luar Negeri AS termasuk untuk menteri Kabinet Rusia dan puluhan gubernur dan kepala daerah.
Langkah-langkah baru Departemen Keuangan AS menyasar 22 individu Rusia dan 83 entitas, menambah lebih dari 2.500 sanksi yang diberlakukan selama setahun terakhir.
Peningkatan tarif AS juga akan dikenakan pada lebih dari 100 logam, mineral, dan produk kimia Rusia senilai sekitar $2,8 miliar.
Pilihan editor Ini 12 Poin Usulan Perdamaian China atas Konflik Ukraina-Rusia
REUTERS