TEMPO.CO, Jakarta - Perdagangan global tumbuh lebih dari yang diperkirakan tahun lalu terlepas dari pergolakan yang disebabkan perang Ukraina, karena negara-negara yang sangat terdampak berusaha mengalihkan pemasok atau produk-produk, kata Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Kamis, 23 Februari 2023.
Pengawas perdagangan global itu sebelumnya memperkirakan pertumbuhan hanya 3% untuk 2022 karena konflik tersebut menyebabkan gangguan besar terhadap ekspor termasuk gandum dan bahan bakar. Namun, Kepala Ekonom WTO Ralph Ossa, yang menyajikan analisis terakhir dari dampak perang tersebut terhadap perdagangan, mengatakan perdagangan global “bertahan dengan baik”.
“Kita tidak melihat prediksi terburuk yang diperkirakan di awal perang,” katanya dalam sebuah pernyataan. WTO tidak memberikan angka-angka untuk tahun lalu, karena data itu baru akan tersedia April.
Ossa menambahkan perdagangan global tangguh karena para anggota WTO menunjukkan pengekangan dalam penggunaan batas-batas ekspor mereka. “Bagian dari penjelasan (untuk dampak yang terbatas) adalah bahwa sistem perdagangan dunia tetap terbuka,” katanya.
Beberapa negara yang sebelumnya mengandalkan impor dari Ukraina beralih dari satu produk ke produk lain, kata laporan WTO itu, mengalihkan misalnya dari gandum ke beras. Yang lain menemukan pemasok alternatif, seperti Mesir yang menggantikan gandum dari Ukraina dengan impor dari Uni Emirat Arab dan Amerika Serikat, juga Rusia.
Secara keseluruhan, ekspor Ukraina jatuh hingga 30% tahun lalu dari segi nilai, seperti ditunjukkan laporan tersebut.
Dalam periode yang sama, ekspor Rusia naik hingga 15,6% karena harga yang lebih tinggi untuk bahan bakar, pupuk dan sereal, kata WTO. Namun, laporan itu mengatakan volume ekspor secara keseluruhan “sedikit turun”.
Sanksi Barat atas Rusia untuk invasi ke Ukraina telah menyebabkan penurunan ekspor Rusia ke Inggris dan Amerika Serikat, dan peningkatan ke China dan India, kata Ossa. "Pola penyesuaian secara keseluruhan konsisten dengan pola sanksi,”katanya.
REUTERS
Pilihan Editor: Penembakan di Philadelphia, 7 Terluka termasuk Bocah 2 Tahun