TEMPO.CO, Jakarta -Moldova--sebuah negara kecil yang berada di antara Ukraina-Rumania--kini terjebak antara Rusia dan Barat.
Sejak memperoleh kemerdekaan menyusul pecahnya Uni Soviet, pasukan Rusia menduduki sebagian besar wilayah Moldova yang memisahkan diri dan berbahasa Rusia. Wilayah ini disebut Transdniestria.
Sementara kekuatan politik di ibu kota Chisinau, dimana mayoritas warga Moldova berbicara Rumania, telah terombang-ambing selama bertahun-tahun antara partai politik pro-Rusia dan pro-Barat.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu, Presiden Maia Sandu telah memperingatkan kemungkinan campur tangan dari Moskow. Negara ini kemudian bergabung dengan Kyiv mencari keanggotaan Uni Eropa.
Berikut adalah garis waktu peristiwa besar dalam sejarah tiga dasawarsa Moldova sebagai penyangga kecil antara Rusia dan Barat:
27 Agustus 1991: Moldova mendeklarasikan kemerdekaan dari Moskow menyusul kudeta yang gagal terhadap pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev. Moldova bergabung dengan PBB pada Maret tahun berikutnya.
Maret-Juli 1992: Pertempuran meletus antara pasukan Moldova yang baru merdeka dan separatis di Transdniestria. Pasukan Rusia yang berbasis di daerah itu turun tangan dan pertempuran diakhiri dengan gencatan senjata. Transdniestria tetap berada di luar kendali Chisinau sejak saat itu.
7 April 2009: Setelah Komunis memenangkan pemilihan parlemen, pengunjuk rasa merebut dan membakar gedung parlemen dan kediaman presiden di Chisinau.
29 November 2013: Moldova menandatangani perjanjian asosiasi dengan Uni Eropa, yang akan mengarah pada hubungan perdagangan, komersial dan politik yang lebih erat. Moskow menanggapi pada 2014 dengan memberlakukan pembatasan perdagangan pembalasan atas ekspor pertanian Moldova.
2014-2015: Sekitar US$1 miliar dijarah dari sistem perbankan Moldova dalam skandal korupsi raksasa yang membawa krisis ekonomi dan politik.
15 November 2020: Kandidat pro-Barat Maia Sandu mengalahkan petahana pro-Rusia Igor Dodon dalam pemilihan presiden putaran kedua.
3 Maret 2022: Seminggu setelah invasi Rusia ke Ukraina, Moldova bergabung dengan Ukraina dan Georgia secara resmi melamar keanggotaan jalur cepat Uni Eropa.
Pilihan Editor: Kanselir Scholz Dukung Perluasan Uni Eropa Cakup Ukraina, Moldova dan Georgia
Reuters (Fatima Asni Soares)