Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengintip The Mukaab, Proyek Ka'bah Baru di Arab Saudi yang Bikin Geger

image-gnews
The Mukaab. Ummid.com
The Mukaab. Ummid.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi menghebohkan jagat maya akibat keputusannya untuk membangun The Mukaab. Proyek gedung berbentuk kubus yang akan menghabiskan dana hingga miliaran dolar Amerika itu, disebut-sebut warganet mirip bangunan suci Ka’bah. Apabila benar-benar terealisasi, tentu akan menjadi salah satu gedung pencakar langit di Riyadh. Lantas, apa sajakah rencana isi dari The Mukaab dan fakta-fakta menarik di baliknya yang memanen pro kontra?

Bakal Jadi Pusat Kota Modern Terbesar di Dunia

The New Murabba akan menawarkan fasilitas universitas teknologi dan desain, museum, teater serbaguna, area hijau dan pejalan kaki, serta 80 tempat hiburan.

“Arab Saudi telah mengumumkan proyek raksasa terbaru The New Murabba. Menjadi pusat kota modern terbesar di dunia, seluas 19 kilometer persegi (setengah ukuran kota Jersey) untuk dikembangkan di Riyadh”, tulis seorang jurnalis, Seamus Malekafzali di Twitter.

Setinggi 400 Meter

Laman Middle East Eye menyebut proyek ini akan berlokasi di kawasan barat laut Riyadh di lahan seluas 19 kilometer persegi. Berada di persimpangan Jalan Raja Salman dan Jalan Raja Khalid. Dengan struktur bangunan yang memiliki panjang di setiap sisinya 400 meter dan tinggi 400 meter pula.

Bangunan berwujud kubus itu juga akan ditutup dengan muka segitiga tumpang tindih (fasad). Didesain dengan gaya arsitektur khas Najd. Najd sendiri merupakan tanah leluhur di sisi Arab Tengah dari dinasti Al-Saud.

Luas The Mukaab Cukup untuk 20 Istana

Dilansir dari Arab News, The New Murabba akan didirikan dengan hamparan luas lantai mencapai 25 juta kilometer persegi, 1,4 juta meter persegi perkantoran, 1,8 juta meter persegi fasilitas publik, 980.000 meter persegi arena perbelanjaan, 104.000 hunian, dan 9.000 kamar inap hotel. Serta dilengkapi moda transportasi mandiri berjarak 20 menit dari bandara.

Dalam pernyataan resmi Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi melalui Twitter, mengklaim bahwa fakta The Mukaab digadang-gadang memanfaatkan luas lahan yang mampu digunakan untuk menampung 20 Empire State Building.

Rencana Selesai pada 2030

Pemerintah Arab Saudi yakin jika proyek yang memicu kontroversi di tengah masyarakat ini akan selesai pada 2030. Hal ini sesuai dengan visi yang dianut negara Timur Tengah tersebut melalui Saudi Vision 2030.

Menelan Anggaran Fantastis Rp 7.600 Triliun

Pendirian kota pintar futuristik NEOM berbarengan dengan The Mukaab, Middle East Monitor memperkirakan biaya yang perlu dipersiapkan sebesar US$ 500 Miliar atau setara Rp 7.600 triliun. Pembangunan dengan harga mahal itu juga mencakup kota besar The Line sepanjang 170 kilometer.

Sumbang Pendapatan Rp 730 Triliun

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan rilis Saudi Press Agency, sebuah media pemerintah Arab Saudi, proyek The Mukaab menjadi salah satu langkah yang diambil untuk mengurangi ketergantungan terhadap minyak. Tentu hal ini menjadi fakta The Mukaab, mengingat Arab sebagai pemasok kebutuhan minyak dunia. Kehadiran bangunan ini diharapkan memberi pemasukan US$ 48 miliar (Rp 728 triliun) dan menciptakan 334.000 kesempatan kerja.

Realisasi Visi Arab Saudi 2030

Dikutip dari Dezeen, The Mukaab menjadi satu dari beberapa mega proyek yang dikembangkan Arab Saudi. Memperoleh pembiayaan dari Dana Investasi Publik sebagai wacana Visi Arab Saudi 2030 untuk diversifikasi ekonomi.

47 Warga Ditangkap Karena Menolak Digusur

Menurut laporan Middle East Eye, setidaknya 47 warga dari suku Howeitat di Arab Saudi ditahan aparat keamanan setempat. Alasannya karena menolak penggusuran untuk memberi jalan bagi proyek kota NEOM, lokasi The Mukaab berdiri.

Sebuah organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) Alqst, menerbitkan tulisan bertajuk The Dark Side of Neom pada Kamis (16/02/2023). Mereka menguraikan nama-nama orang yang ‘dihilangkan’ akibat vokal menentang proyek tersebut. Bahkan merinci pelanggaran apa saja yang telah dilakukan demi merealisasi bangunan megah di Riyadh 

Tuai Hujatan Lantaran Disebut Mirip Ka’bah

Banyak pihak bereaksi negatif terhadap agenda pembangunan gedung raksasa di Arab Saudi. Seperti halnya seorang akademisi Dr. Muhammad Al-Hachimi Al-Hamidi yang mengunggah sebuah cuitan di Twitter. “Apakah Muhammad bin Salman membangun Ka’bah sendiri di Riyadh? Ini desain yang dipilih untuk proyek terbarunya: sebuah Ka’bah!!!”.

Disusul oleh akademisi lain bernama Asad Abu Khalil yang menuliskan, “Tampaknya (Pangeran Salman) sedang membangun Ka’bah-nya. Apakah dia akan menjadikannya sebagai kiblat baru bagi jamaah?”.

Pengguna media sosial lainnya justru menanggapi proyek The Mukaab dengan santai, tetapi heran dengan sikap para warganet. “Mengapa Muslim begitu mudah dimanipulasi? Jika setiap bangunan berbentuk kubus adalah Ka’bah baru, maka Anda akan menemukan jutaan Ka’bah di Riyadh”, bunyi tweet akun @far0h8.

Demikian fakta The Mukaab yang memicu silang pendapat khususnya bagi penganut agama Islam. Proyek bernama The New Murabba diambil dari nama sumur berbentuk persegi di daerah tersebut. Nantinya, The Mukaab akan dibangun di luar bekas tembok kota Riyadh Lama masa pemerintahan Raja Abdulaziz.

NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA 

Pilihan Editor: Menlu China Sebut Ada Penyulut Api Konflik Ukraina, Sindir Amerika Serikat?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Indonesia - Arab Saudi

5 hari lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menghadiri acara 'Harmony of Tradition: The Wonders of Saudi Arabia and Indonesia' di Jakarta, Senin 30 September 2024. Dok. MPR
Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Indonesia - Arab Saudi

Bamsoet mengapresiasi Kerajaan Arab Saudi yang terus memberikan perhatian besar terhadap jamaah haji Indonesia.


Eksekusi 199 Orang, 2024 Jadi Tahun Paling Berdarah Arab Saudi

5 hari lalu

Ilustrasi hukuman mati. livelaw.in
Eksekusi 199 Orang, 2024 Jadi Tahun Paling Berdarah Arab Saudi

Arab Saudi telah mengeksekusi 199 orang tahun ini, jumlah tertinggi dalam satu tahun kalender yang tercatat, menurut Reprieve.


Arab Saudi Bentuk Aliansi Global untuk Desak Solusi Dua Negara Israel-Palestina

9 hari lalu

Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken di Washington Sabtu dini hari. SPA
Arab Saudi Bentuk Aliansi Global untuk Desak Solusi Dua Negara Israel-Palestina

Arab Saudi telah membentuk aliansi global untuk mendorong solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina


Berpisah dari Al Nassr, Simak Perjalanan Karier Pelatih Luis Castro

17 hari lalu

Luis Castro. Reuters
Berpisah dari Al Nassr, Simak Perjalanan Karier Pelatih Luis Castro

Al Nassr telah mengumumkan Luis Castro hengkang dari jabatannya sebagai pelatih klub Arab Saudi itu


4 Destinasi Wisata di Arab Saudi, dari Kota Tua hingga Laut Merah

17 hari lalu

Habitats, salah satu vila dan resor mewah di Al Ula, Arab Saudi (Instagram/@experiencealula)
4 Destinasi Wisata di Arab Saudi, dari Kota Tua hingga Laut Merah

Wisatawan bisa menjelajahi lorong-lorong kuno, menyeruput kopi Arab asli, atau menyelami petualangan bawah laut di Laut Merah di Arab Saudi.


5 Negara di Asia Paling Fanatik Sepak Bola, Indonesia Urutan Berapa?

17 hari lalu

Superter Timnas U-24 Indonesia meneriakan yel-yel saat melawan Korea Utara pada babak Grup F Asian Games 2022 di Zhejiang Normal University Stadium, Jinhua, Cina, Ahad, 24 September 2023. Indonesia kalah dengan skor 0-1. ANTARA/Hafidz Mubarak A
5 Negara di Asia Paling Fanatik Sepak Bola, Indonesia Urutan Berapa?

Ticketgum merilis daftar negara paling fanatik sepak bola di seluruh dunia, termasuk di Asia.


Arab Saudi Tolak Hubungan dengan Israel Tanpa Palestina Merdeka

17 hari lalu

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) berpose saat berkunjung ke Tembok Cina di Beijing, Cina 21 Februari 2019. Mohammed bin Salman berkunjung ke Tembok Cina menjelang melakukan pertemuan penting dengan Presiden Xi Jinping. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Arab Saudi Tolak Hubungan dengan Israel Tanpa Palestina Merdeka

Pangeran MBS mengatakan Arab Saudi tak akan menjalin hubungan dengan Israel hingga Palestina merdeka.


Menag Yaqut Cholil Qoumas Mangkir Lagi dari Panggilan Pansus Haji, Apa Saja Alasannya?

17 hari lalu

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas selaku Amirul Hajj mengecek fasilitas layanan tempat tidur bagi jamaah calon haji Indonesia 1445 H di Arafah, Makkah, Selasa 11 Juni 2024. Menag meninjau secara langsung berbagai persiapan dan fasilitas di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) menjelang puncak ibadah haji yang akan berlangsung mulai 9 Dzulhijah atau 15 Juni 2024. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Menag Yaqut Cholil Qoumas Mangkir Lagi dari Panggilan Pansus Haji, Apa Saja Alasannya?

Menag Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut mangkir lagi dari panggilan Pansus Haji DPR. Apa lagi alasannya?


Pangeran Arab Saudi Salahkan Inggris yang Ciptakan Negara Israel

18 hari lalu

Pangeran Arab Saudi Salahkan Inggris yang Ciptakan Negara Israel

Pangeran Arab Saudi menuduh Inggris yang menciptakan negara Israel dan berandil besar menyebabkan perang di Gaza.


Pansus Haji Sebut Temuan di Arab Saudi Kuatkan Indikasi Pelanggaran

18 hari lalu

Suasana rapat Pansus Hak Angket terkait ibadah Haji di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2024. Direktur Bina Haji Khusus dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Jaja Jaelani dipanggil sebagai saksi sebagai upaya membongkar dugaan pelanggaran undang-undang atas penyelenggaraan haji khusus pada musim haji 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pansus Haji Sebut Temuan di Arab Saudi Kuatkan Indikasi Pelanggaran

Tim Pansus Haji berangkat menuju Arab Saudi pada 11 September 2024.