TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengomentari keputusan Putin untuk menangguhkan partisipasi Rusia dalam perjanjian pengendalian senjata nuklir atau New START. Dia meyakini itu merupakan langkah yang tidak bertanggung jawab dan Amerika Serikat akan mengawasi dengan hati-hati untuk melihat apa yang sebenarnya dilakukan Moskow.
"Pengumuman Rusia yang menangguhkan partisipasi sangat disayangkan dan tidak bertanggung jawab," kata Blinken kepada wartawan di Athena, Selasa, 21 Februari 2023.
"Kami akan mengawasi dengan hati-hati untuk melihat apa yang sebenarnya dilakukan Rusia. Kami tentu saja akan memastikan bahwa bagaimanapun juga, kami berada dalam posisi yang tepat untuk keamanan negara kami sendiri dan sekutu kami,” ujarnya menambahkan.
Presiden Vladimir Putin pada Selasa, 31 Februari menyampaikan peringatan nuklir ke Barat atas Ukraina. Dia menangguhkan perjanjian kontrol senjata nuklir bilateral itu, kemudian mengumumkan sistem strategis baru telah ditempatkan pada tugas tempur.
Dia memperingatkan bahwa Moskow dapat melanjutkan uji coba nuklir.
New START Treaty adalah perjanjian kontrol senjata besar terakhir antara Moskow dan Washington. Kesepakatan itu membatasi jumlah hulu ledak nuklir yang dapat digunakan oleh dua kekuatan nuklir terbesar di dunia. Perjanjian sebelumnya akan berakhir pada 2026.
Menurut Blinken, AS membiarkan pintu terbuka untuk melanjutkan negosiasi kapan saja.
"Kami tetap siap untuk berbicara tentang pembatasan senjata strategis kapan saja dengan Rusia, terlepas dari apapun yang terjadi, di dunia atau dalam hubungan kami," kata Blinken.
Dunia mengharapkan dua kekuatan nuklir terbesar untuk bertindak secara bertanggung jawab, tambahnya.
Perang Rusia Ukraina akan terus berlanjut. Dalam pidato di depan elit militer, politik, dan bisnis Rusia, Putin meyakini Rusia tidak akan kalah melawan Ukraina, yang disebutnya sebagai proksi Barat.
DANIEL A. FAJRI