Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Leopard 2: Tank Tempur Rasa Mercedes

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Tank beraksi saat Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius melihat tank Leopard II yang akan dipasok ke Ukraina di brigade tank Lipperland tentara Jerman dan bagian dari Bundeswehr, di Augustdorf, Jerman, 1 Februari 2023. Jerman perlu memesan tank Leopard baru dengan cepat untuk menggantikan yang dikirim ke Ukraina. REUTERS/Benjamin Westhoff
Tank beraksi saat Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius melihat tank Leopard II yang akan dipasok ke Ukraina di brigade tank Lipperland tentara Jerman dan bagian dari Bundeswehr, di Augustdorf, Jerman, 1 Februari 2023. Jerman perlu memesan tank Leopard baru dengan cepat untuk menggantikan yang dikirim ke Ukraina. REUTERS/Benjamin Westhoff
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSeorang prajurit Ukraina membandingkan tank-tank Leopard 2  Jerman dengan sebuah Mercedes ketika ia menjalani pelatihan dengan tank-tank tersebut menjelang kedatangan di medan pertempuran. Ia berharap tank-tank itu dapat membawa terobosan dalam perang.

Ia berada di antara puluhan pasukan Ukraina yang dilatih Jerman pada simulator-simulator Leopard 2 dan kemudian mengemudikan tank-tank itu langsung di pusat pelatihan militer terbesar di Munster, sebelum mengirimnya ke Ukraina.

Bulan lalu, Jerman setuju untuk memasok tank-tank, yang dianggap sebagai salah satu yang terbaik dalam persenjataan Barat, mengatasi keraguan tentang pengiriman persenjataan berat yang dipandang Kyiv penting untuk mengalahkan invasi Rusia tetapi Moskow menganggapnya sebagai provokasi berbahaya.

"Penting bagi kami menggunakan senjata modern ini dengan bijak, ini akan membawa terobosan dan kami akan menang pada akhirnya,” kata tentara berusia 57 tahun itu.

Ditanya tentang perbedaan antara sistem Barat dan Soviet, ia mengatakan: “Anda dapat bayangkan ini seperti perbedaan antara sebuah Mercedes dengan sebuah Zhiguli" – mengacu pada mobil Soviet yang dijual dengan merek Lada di Barat.

Versi tank-tank Jerman ini yang dikirim, diproduksi oleh Krauss-Maffei Wegmann, berbobot lebih dari 60 ton, memiliki meriam smoothbore 120mm dan dapat mencapai target pada jarak hingga 4 km (2,5 mil).

Menteri luar negeri Ukraina bulan lalu mengatakan ia berharap menerima 120-140 tank barat dalam “gelombang pertama” pengiriman dari koalisi 12 negara, termasuk Leopard 2 Jerman, dengan waktu yang dibutuhkan untuk pelatihan.

Secara keseluruhan, Jerman melatih beberapa ratus pasukan tentang berbagai aspek perang sebagai bagian dari upaya Eropa untuk mengajari sekitar 15.000 tentara.

Tentara lain, yang dilatih di atas kendaraan tempur infanteri Marder, mengatakan sistem Barat tidak jauh berbeda dari sistem kenderaan-kendaraan buatan Uni Soviet yang pernah digunakan Ukraina.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kami memiliki pengalaman dengan sistem persenjataan yang sama… Logikanya sama, kadang-kadang kami bahkan tidak memerlukan penerjemah untuk memahami instruksi,” kata tentara berusia 33 tahun. Seperti koleganya, ia mengenakan syal yang ditarik menutupi wajahnya dan mengenakan kacamata balistik berwarna oranye untuk menyembunyikan identitasnya.

Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan ia terkesan dengan pasukan Ukraina.

"Bicara tentang perang berbeda dari melihat wajah-wajah orang yang … datang secara langsung dari medan tempur, dan yang akan kembali ke sana dengan tank-tank begitu mereka menyelesaikan latihan," katanya kepada wartawan.

Para tentara itu bekerja 12 jam per hari, enam hari per minggu.

"Mereka sangat termotivasi dan haus akan pengetahuan. Mereka tahu bahwa mereka akan kembali ke medan tempur dalam waktu lima minggu lagi,” kata seorang letnan kolonel Jerman yang bertanggung jawab untuk pelatihan Leopard dan hanya memberitahu namanya sebagai Peter.

 Kedua tentara itu akan kembali ke Ukraina akhir Maret. Ditanya tentang bagaimana mereka mengatasi rasa takut, tentara berusia 57 tahun mengatakan pasukan-pasukan harus beradaptasi dengan perasaan itu. “Takut? Ya, semua orang takut. Tapi yang penting adalah cara Anda menghadapi rasa takut – dan bagaimana bertempur terlepas dari hal itu,” katanya.

REUTERS

Pilihan Editor: Covid-19: Taiwan Cabut Wajib Masker di Restoran dan Kantor

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Zelensky Sambut Bantuan Senjata AS untuk Ukraina, Minta Segera Dikirim

21 jam lalu

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, 21 September 2023. REUTERS/Kevin Lamarque
Zelensky Sambut Bantuan Senjata AS untuk Ukraina, Minta Segera Dikirim

Zelensky menyambut baik pemberian bantuan militer senilai US$60 miliar untuk negaranya oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS.


Murid SMA dan SMK di Ukraina Diminta Ikut Latihan Dasar Wajib Militer

1 hari lalu

Tentara Ukraina beristirahat di posisi mereka setelah pertempuran, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, dekat garis depan kota Bakhmut, di wilayah Donetsk, Ukraina 11 Mei 2023. Radio Free Europe/Radio Liberty/Serhii Nuzhnenko via REUTERS
Murid SMA dan SMK di Ukraina Diminta Ikut Latihan Dasar Wajib Militer

Komite pemuda dan olahraga Ukraina menerbitkan sebuah RUU yang meminta murid SMA dan SMK di penjuru Ukraina mengikuti pelatihan dasar wajib militer.


Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah


Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

8 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bertemu dengan Ketua Eksekutif dan Chief Executive Officer Fox Corporation Lachlan Murdoch, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis 20 November 2023. Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS
Kecam Serangan Iran, Zelensky Sebut Ukraina Juga Butuh Bantuan seperti Israel

Zelensky mengecam serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel.


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

12 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

12 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

Pengadilan Rusia menolak banding Google Alphabet terhadap denda 4,6 miliar rubel atau sekitar US$49,4 juta terkait konten perang di Ukraina


Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

13 hari lalu

PLTN Zaporizhzhia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Enerhodar yang dikuasai Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina 4 Agustus 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.


Senat Amerika Serikat Minta Uang Bantuan Rp969 Triliun untuk Ukraina Dikucurkan

14 hari lalu

Pemimpin Minoritas Senat AS Chuck Schumer dan Ketua DPR Nancy Pelosi berbicara kepada media bersama dengan Pemimpin Mayoritas DPR, Steny Hoyer (kiri) dan Senat Minoritas, Dick Durbin (kanan) ketika mereka meninggalkan gedung Sayap Barat setelah bertemu dengan Presiden Donald Trump tentang penutupan sebagian pemerintah AS dan permintaannya untuk dinding perbatasan di Situation Room Gedung Putih di Washington, AS, 9 Januari 2019. [REUTERS / Joshua Roberts]
Senat Amerika Serikat Minta Uang Bantuan Rp969 Triliun untuk Ukraina Dikucurkan

Senat dari Partai Demokrat telah meloloskan proposal pendanaan untuk Ukraina, namun politikus Partai Republik yang belum mau meloloskan.


AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

15 hari lalu

Rudal Tomahawk mulai diproduksi pada 1970 dan telah mengalami peningkatan, hingga Tomahawk Blok IV, yang dapat menghancurkan target di laut dan di darat. Tomahawk dapat diluncurkan dari kapal perang dan kapal selam. Amerika Serikat telah mengubah kapal selam kelas Ohio, USS Michigan, shingga dapat membawa 154 rudal Tomahawk. raytheon.com
AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik


Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

16 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia