TEMPO.CO, Jakarta - Rusia pada Minggu 19 Februari 2023 memblokir akses ke situs The Bell, outlet berita yang didirikan oleh salah satu jurnalis top Rusia. Seperti dilansir Reuters, The Bell menjadi media independen terakhir yang dimatikan Moskow sejak invasi ke Ukraina.
Rusia telah memblokir lusinan situs berita setelah menginvasi Ukraina tahun lalu. Moskow menuduh mereka menerbitkan berita "palsu" tentang apa yang disebutnya "operasi militer khusus" di Ukraina.
The Bell terutama meliput berita bisnis dan merupakan salah satu dari sedikit situs media independen yang tersisa yang dapat diakses setelah pihak berwenang memblokir Mediazona, Meduza, dan Novaya Gazeta.
The Bell tahun lalu akan berhenti meliput konflik di Ukraina karena berbahaya bagi jurnalisnya, tetapi terus menerbitkan cerita tentang dampak invasi terhadap ekonomi.
Didirikan pada 2017 oleh Yelizaveta Osetinskaya, yang sebelumnya mengedit Vedomosti dan Forbes edisi Rusia.
Baik Osetinskaya dan The Bell telah diberi label "agen asing" -- entitas yang harus diawasi lebih ketat oleh pihak berwenang. Bell tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Kementerian luar negeri Rusia pada Jumat memperingatkan wartawan Barat bahwa jika mereka berperilaku tidak profesional dan memperlakukan Rusia atau rakyatnya dengan cara yang kasar maka mereka tidak akan ditoleransi.
Pejabat Rusia mengatakan bahwa beberapa media telah melaporkan perang di Ukraina dengan cara yang sangat sepihak, mengabaikan akar konflik dan memihak Ukraina secara terbuka sambil menampilkan rasisme terbuka dan tidak sadar terhadap Rusia.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan Rusia sedang mencoba untuk mengontrol seluruh lanskap media dengan memblokir outlet berita independen, menghentikan pelaporan mereka tentang perang agar tidak sampai ke rakyat Rusia.
Pilihan Editor: Memanas, Jerman-Rusia Saling Balas Tutup Media
REUTERS