TEMPO.CO, Jakarta - Tim Emergency Medical Team (EMT) Indonesia di Rumah Sakit Lapangan di Kota Hassa, Provinsi Hatay, Turki terus memberikan layanan medis kepada masyarakat setempat yang terkena dampak gempa Turki berkekuatan M 7,8 pada 6 Februari 2023. Pada hari kedua operasi, tim medis berhasil melayani sebanyak 130 pasien
Koordinator EMT, dr. Eko Mediatianto, MKM, melaporkan bahwa hingga pukul 18.00 waktu setempat, sebanyak 120 pasien telah tercatat. Dia menambahkan bahwa masih ada 10 warga Hassa lainnya yang mendaftar di rumah sakit lapangan. Di antara pasien yang dilayani tim medis hari ini, terdapat korban gempa.
"Sejauh ini, kami telah melayani 130 pasien dengan penyakit terbanyak yaitu ISPA, luka ringan, stres akut, radang tenggorokan, dan nyeri kepala," ujar dr. Eko pada Jumat, 17 Februari 2023 seperti dilansir laman resmi BNPB.
Ketua Tim Kemanusiaan Indonesia Bambang Surya Putra mengatakan rumah sakit lapangan ini memberikan berbagai layanan kepada warga yang ingin berobat. Bambang menambahkan bahwa rumah sakit lapangan ini juga bisa mendapatkan rujukan dari rumah sakit setempat.
“Kami juga memiliki tenaga untuk penanganan psikososial atau trauma healing kepada warga yang terdampak gempa,” kata Bambang yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia, Jumat, 17 Februari 2023.
Rumah sakit lapangan yang sudah beroperasi sejak 16 Februari 2023 ini didukung oleh dokter spesialis, dokter umum, apoteker, bidan, psikolog, ahli gizi, epidemiolog, dan tenaga medis lainnya. Layanan yang disediakan adalah rawat jalan, rawat inap, mobile clinic, perawatan medis dasar, operasi umum, bedah ortopedi, penyakit dalam, oftalmologi, kesehatan jiwa, psikologi, anestesiologi, pediatrik, kebidanan dan kandungan, radiologi, triase, penanganan kegawatdaruratan, dan resusitasi.