Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PBB Kekurangan Dana, Bantuan Pangan untuk Pengungsi Rohingya Dipangkas

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Kamp pengungsi Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh. REUTERS
Kamp pengungsi Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPersatuan Bangsa-bangsa berencana memangkas bantuan pangan untuk pengungsi Rohingya di Bangladesh, karena kekurangan dana. Pemangkasan ini diperingatkan badan dunia itu, Jumat, 17 Februari 2023, akan memperdalam kerawanan pangan dan kekurangan gizi di pengungsian terbesar di dunia itu.

Sekitar 730.000 Rohingya, minoritas kebanyakan muslim yang dipersekusi dari negara bagian Rakhine, Myanmar, melarikan diri ke Bangladesh pada 2017 untuk menghindari tindakan keras tentara yang dikatakan PBB memiliki niat untuk melakukan genosida. Termasuk yang lain yang lebih dulu pergi, hampir 1 juta orang tinggal di pondok-pondok berdinding bambu dan lembaran plastik.

Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan mereka akan mengurangi nilai bantuan pangannya menjadi US$ 10 (sekitar Rp 150 ribu) per orang dari US$12 (sekitar Rp 180 ribu), mulai bulan depan. Anggaran donor telah diregangkan oleh pandemi, penurunan ekonomi dan krisis di seluruh dunia.

WFP meminta dana darurat US$125 juta (sekitar Rp 1,9 triliun), memperingatkan dampak yang “sangat besar dan bertahan lama” terhadap ketahanan pangan dan nutrisi di kamp-kamp yang penuh dengan kasus kekurangan gizi, di mana lebih dari sepertiga anak stunting dan denga berat badan di bawah normal.

Pemangkasan dapat menyebabkan lebih banyak orang Rohingya yang mengambil langkah putus asa untuk mencari kerja, kata Mohammed Mizanur Rahman, komisioner pengungsi dan repatriasi, yang berbasis di Cox's Bazar, distrik perbatasan tempat para pengungsi tinggal.

Rohingya dilarang bekerja untuk menambah penghasilan mereka, dan Bangladesh telah membangun pagar di sekeliling perkemahan untuk menghalangi mereka pergi. Tetapi semakin banyak yang melarikan diri ke negara-negara seperti Malaysia dan Indonesia melalui perjalanan perahu yang berbahaya dan seringkali fatal, karena kejahatan dengan kekerasan menambah masalah yang sudah berlangsung lama seperti kurangnya kesempatan pendidikan dan pekerjaan serta prospek suram untuk kembali ke Myanmar yang dikuasai militer.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

2 hari lalu

Kantor Imigrasi Surabaya melakukan konferensi Pers bersama Polda NTT terkait penangkapan WNA Bangladesh yang diduga terlibat penyelundupan manusia. Foto: Dok Kanim Imigrasi Surabaya
Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

Seorang Warga Negara Bangladesh berinisial HR yang jadi DPO kasus penyelundupan manusia ditangkap Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surabaya.


Berkas Kasus Penyelundupan Pengungsi Rohingya oleh 4 Warga Aceh Sudah P21

3 hari lalu

Sejumlah imigran etnis Rohingya duduk di dalam truk saat relokasi paksa dari tempat penampungan sementara di Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) Desa Suak Nie, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Selasa, 26 Maret 2024. ANTARA/Syifa Yulinnas
Berkas Kasus Penyelundupan Pengungsi Rohingya oleh 4 Warga Aceh Sudah P21

Kejaksaan Negeri Aceh Barat menyatakan berkas kasus penyelundupan puluhan orang etnis Rohingya ke Aceh sudah P21.


Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

12 hari lalu

Pemberontak Arakan Army di Myanmar. [ NARINJAYA]
Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.


Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

16 hari lalu

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina. ANTARA FOTO/AACC2015
Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina


5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

17 hari lalu

Pengemudi taksi Iran memercikkan air ke tubuh mereka untuk mendinginkan diri selama gelombang panas di Teheran, Iran 2 Agustus 2023. Pemerintah Iran mengumumkan libur selama dua hari, usai panas ekstrem yang melanda negara di Timur Tengah itu selama beberapa waktu terakhir. Majid Asgaripour/WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS
5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?


Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

18 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.


Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

20 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.


Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

23 hari lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.


Enam Minggu Lagi, Jalur Gaza Kemungkinan Terjerumus dalam Kelaparan

24 hari lalu

Anak Palestina menderita kekurangan gizi menerima perawatan di pusat kesehatan al-Awda, di tengah kelaparan yang meluas saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 1 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Enam Minggu Lagi, Jalur Gaza Kemungkinan Terjerumus dalam Kelaparan

Jalur Gaza bisa melampaui ambang batas kelaparan karena kerawanan pangan, kekurangan gizi dan kematian dalam enam minggu.


Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

25 hari lalu

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo
Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.