TEMPO.CO, Jakarta - Perang antara Rusia dan Ukraina memasuki tahun kedua. Terbaru, pasukan Rusia membombardir pasukan Ukraina dan kota-kota sepanjang garis depan di wilayah Donetsk timur, Selasa, 14 Februari 2023 dalam apa yang tampaknya sebagai serangan baru, ketika para sekutu Barat bertemu di Brussels untuk membicarakan pengiriman lebih banyak senjata untuk pemerintahan Kyiv
Bakhmut, sebuah kota di provinsi Donetsk dan target utama bagi tentara Presiden Rusia Vladimir Putin, berada dalam posisi genting. Gubernur Regional Pavlo Kyrylenko mengatakan artileri Rusia telah menghantam target sepanjang garis depan di Donetsk, yang bersama dengan provinsi Luhansk membentuk Donbas, jantung industri Ukraina dan tujuan utama Rusia.
“Tidak ada satu meter persegi pun di Bakhmut yang aman atau yang tidak berada dalam jangkauan tembakan atau drone musuh,” kata Pavlo kepada televisi nasional Ukraina.
Tempo merangkum lima fakta terbaru perang Rusia Ukraina yang memasuki tahun kedua.
Rusia Kehilangan Separuh Armada Tank Tempur
Rusia telah kehilangan sekitar separuh dari tank terbaiknya dalam setahun sejak mereka menginvasi Ukraina dan kesulitan untuk menggantinya, kata sebuah pusat riset terkemuka, Rabu, 15 Februari 2023, sementara Kyiv bersiap untuk menerima pengiriman tank-tank tempur modern dari Barat.
Dalam laporan Military Balance, sebuah alat rujukan utama pakar-pakar pertahanan, IISS mengatakan tingkat kehilangan untuk beberapa kelas tank paling modern Rusia mencapai 50%, memaksanya untuk mengandalkan model era Soviet yang lebih tua.
"Mereka sedang memproduksi dan mengaktifkan kembali tidak cukup untuk menggantikan tingkat kehilangan itu. Armada bersenjata mereka yang terbaru di medan pertempuran sekitar separuh dari awal perang,” kata Henry Boyd, periset di IISS, kepada Reuters.
Ia memperkirakan kehilangan tank-tank rusia antara 2.000 dan 2.300, sementara Ukraina 700.