Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sara Khadem, Pecatur Iran yang Tanding Tanpa Hijab Kini Hijrah ke Spanyol

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Pecatur Iran Sara Khadem bertanding tanpa mengenakan jilbab, dalam Kejuaraan Catur Cepat dan Blitz Dunia FIDE di Almaty, Kazakhstan 26 Desember 2022. Gambar ini diperoleh Reuters pada 27 Desember 2022. (Lennart Ootes | REUTERS)
Pecatur Iran Sara Khadem bertanding tanpa mengenakan jilbab, dalam Kejuaraan Catur Cepat dan Blitz Dunia FIDE di Almaty, Kazakhstan 26 Desember 2022. Gambar ini diperoleh Reuters pada 27 Desember 2022. (Lennart Ootes | REUTERS)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pecatur Iran, yang pindah ke Spanyol setelah berkompetisi tanpa hijab dan mendapat surat perintah penangkapan, tidak menyesal atas sikap beraninya dalam mendukung gerakan protes terhadap kepemimpinan ulama negaranya.

Tetapi Sarasadat Khademalsharieh, 25 tahun, lebih dikenal sebagai Sara Khadem, juga mengatakan kepada Reuters bahwa surat perintah penangkapan, yang membuatnya tidak mungkin kembali ke Iran, adalah "hal paling mengerikan" dalam hidupnya.

Dia mengatakan, setelah bermain di FIDE World Rapid and Blitz Chess Championships bulan Desember di Almaty Kazakhstan tanpa jilbab seperti diwajibkan di Iran, dia hampir tidak membayangkan pembalasan yang lebih keras daripada larangan bepergian.

"(Sebagai pemain catur) kami selalu harus memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi ... itu tidak berjalan seperti yang saya perkirakan," katanya di sebuah lokasi yang dirahasiakan di Spanyol selatan di mana dia sekarang tinggal dengan suami dan anaknya.

Khadem, yang tiba di Spanyol pada bulan Januari dengan visa tinggal terkait dengan pembelian properti, mengatakan pihak berwenang Iran telah menyuruhnya untuk merekam video yang mengatakan bahwa dia menyesali tindakannya sebagai syarat untuk kembali ke negaranya.

Dia menolak, dan kemudian mengetahui tentang surat perintah itu.

Tetap saja, melepas jilbab adalah "sesuatu yang saya pikir benar untuk dilakukan dan saya tidak menyesali apa pun", katanya, menambahkan bahwa dia hanya mengenakan jilbab di turnamen ketika ada kamera, dan banyak olahragawan Iran melakukan cara yang sama.

"Tapi itu (tanpa hijab) telah menjadi salah satu simbol gerakan di Iran dan saya juga memutuskan untuk akhirnya melakukan sesuatu yang saya inginkan, menjadi diri saya sendiri...Saya termotivasi oleh rakyat Iran."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Undang-undang yang memberlakukan kewajiban mengenakan jilbab telah menjadi titik nyala selama kerusuhan melanda Iran sejak pertengahan September ketika seorang wanita Iran-Kurdi berusia 22 tahun, Mahsa Amini, tewas dalam tahanan polisi moralitas.

Khadem mengatakan kematian Mahsa "membuat kami semua patah hati", menginspirasi banyak orang untuk memprotes. Sejumlah atlet wanita yang berkompetisi di luar negeri sejak itu tampil tanpa jilbab di depan umum.

"Ada banyak hal yang orang tidak senang saat ini, jadi meskipun kali ini tidak mengubah apa pun, saya pikir akan tiba saatnya orang akan bangkit kembali," kata Khadem, yang tidak ingin menjadi aktivis politik, tetapi ingin menjadi suara untuk perubahan.

Peringkat 774 dunia dan 9 di Iran, Khadem berencana untuk tetap bermain di bawah bendera Iran, tetapi telah menerima proposal dari negara lain.

Dia mengatakan sanksi politik terhadap olahragawan dari negara-negara seperti Rusia seringkali tidak adil, dan larangan partisipasi mereka dalam turnamen menyebabkan penderitaan. "Saya tahu banyak atlet tidak bertanggung jawab atas apa yang terjadi di negara mereka," katanya.

Baca juga Iran Diduga Sewa Geng Kriminal untuk Membunuh Para Pembangkang di Inggris

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

2 jam lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

4 jam lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."


Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

16 jam lalu

Kim Jong Un bersalaman dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov di Pyongyang, Korea Utara, 19 Oktober 2023. Kemenlu Rusia/Handout via REUTERS
Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

Kepala Intelijen Rusia mendatangi Korea Utara untuk membahas berbagai hal.


Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

23 jam lalu

F-16 Fighting Falcon yang ditugaskan di Sayap Tempur ke-8 mengalami 'darurat dalam penerbangan', jatuh di Laut Kuning [File: Ints Kalnins/Reuters]
Putin Tak Serang Anggota NATO, Tapi Ancam Tembak Jet F-16

Putin mengatakan pesawat F-16 mampu mengangkut senjata nuklir. Ia menyatakan tak akan menyerang anggota NATO, tapi tembak jatuh F-16.


Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

1 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/VASILY PRUDNIKOV
Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.


Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

1 hari lalu

Teluk Oman telah melihat serangan drone lapis baja sebelumnya - pada tahun 2021 serangan Iran yang diduga menghantam kapal tanker Mercer Street. REUTERS
Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

Filipina mengatakan pada Rabu 27 Maret 2024 bahwa Iran telah membebaskan 18 awak kapal tanker minyak warga Filipina yang disita di Teluk Oman


Rusia Kirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

1 hari lalu

Truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan ke Gaza menunggu di Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Rusia Kirimkan Lebih dari 29 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Penerbangan khusus Rusia mengirimkan bantuan kemanusiaan gelombang ke-20 ke Gaza melalui Bulan Sabit Merah Mesir


24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

2 hari lalu

Presiden Rusia, Vladimir Putin. Kremlin via RUETERS
24 Tahun Vladimir Putin Menjadi Presiden Rusia, Pemilu Tahun ini Menang Besar

24 tahun, Vladimir Putin berhasil mempertahankan tahta politiknya. Bagaimana rekam jejaknya berkuasa sebagai Presiden Rusia terlama?


2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

2 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki


Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

2 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin tiba untuk berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup pada hari terakhir pemilihan presiden, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow