TEMPO.CO, Jakarta - Rusia telah kehilangan sekitar separuh dari tank-tank terbaiknya dalam setahun sejak mereka menginvasi Ukraina dan kesulitan untuk menggantinya, kata sebuah pusat riset terkemuka, Rabu, 15 Februari 2023, sementara Kyiv bersiap untuk menerima pengiriman tank-tank tempur modern dari Barat.
Tetapi Moskow mempertahankan sebagian besar angkatan udaranya dan mungkin lebih aktif mengerahkannya dalam fase perang berikutnya, kata Institut Studi Strategis Internasional (IISS).
Dalam laporan Military Balance, sebuah alat rujukan utama pakar-pakar pertahanan, IISS mengatakan tingkat kehilangan untuk beberapa kelas tank paling modern Rusia mencapai 50%, memaksanya untuk mengandalkan model era Soviet yang lebih tua.
"Mereka sedang memproduksi dan mengaktifkan kembali tidak cukup untuk menggantikan tingkat kehilangan itu. Armada bersenjata mereka yang terbaru di medan pertempuran sekitar separuh dari awal perang,” kata Henry Boyd, periset di IISS, kepada Reuters.
Ia memperkirakan kehilangan tank-tank rusia antara 2.000 dan 2.300, sementara Ukraina 700.
Ukraina telah memperoleh janji-janji sekitar 100 tank Barat modern, termasuk tank Abrams dari Amerika Serikat, Leopard Jerman dan Challenger Inggris, yang kemampuannya jauh melebihi model-model Rusia yang lebih tua.
“Hal itu kemungkinan diterjemahkan menjadi tindakan tank yang kurang agresif dan kurang percaya diri (Rusia) karena kru lebih peduli dengan tingkat ancaman yang dihadapkan kepada mereka," kata Boyd.
Pakar kedirgantaraan IISS Douglas Barrie mengatakan Rusia telah mempertahankan sebagian besar pasukan udaranya tanpa cedera, beroperasi dari jarak jauh karena pertahanan udara Ukraina efektif dan kekurangan rudal udara-ke-darat jarak pendek yang taktis. Tetapi, ia mengatakan Rusia mungkin akan menggunakan kekuatan udara lebih aktif, dan berpotensi mengambil lebih banyak risiko untuk menyerang setiap konsentrasi pasukan Ukraina di darat.
“Salah satu tantangan dari perspektif Ukraina adalah jika mereka harus memukul mundur pasukan darat Rusia yang signifikan atau mengerahkan kekuatan mereka sendiri … Anda membuat diri Anda rentan terhadap serangan udara. Pada saat itu Rusia mungkin memutuskan mereka akan mengambil kerugian yang lebih besar hanya untuk menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi di pihak lain," katanya.