TEMPO.CO, Jakarta - Gempa yang mengguncang Turki dan Suriah sudah sepekan. Jumlah korban tewas gabungan melampaui 37.000 orang pada Selasa, 14 Februari 2023. Sementara pengungsi mencapai lebih dari satu juta korban yang menjadi tunawisma di Turki. Tidak hanya, korban jiwa, Gempa Turki Suriah juga membuat beberapa situs budaya rusak.
Gempa bumi, berkekuatan 7,8 M dan diikuti gempa susulan yang hampir sama kuatnya, menjadi yang paling mematikan di Turki sejak 1939. Korban tewas di Turki sekarang melebihi 31.643 orang dalam gempa pada 1939, kata Kepresidenan Manajemen Bencana dan Darurat Turki.
5 Situs Budaya yang Rusak Akibat Gempa Turki dan Suriah
Dilansir Al Jazeera, berikut 5 situs budaya yang rusak akibat gempa Turki dan Suriah.
Kastil Gaziantep, Gaziantep
Kastil yang berasal dari abad ke-2 Masehi dan terletak di pusat kota Gaziantep, Turki, dikenal secara lokal sebagai Gaziantep Kalesi. Saat ini, kastil tersebut sebagian telah hancur, dengan banyak tembok dan menara pengamat yang rata, dan sebagian lainnya mengalami kerusakan.
“Beberapa benteng di bagian timur, selatan, dan tenggara Kastil Gaziantep yang bersejarah di distrik Sahinbey tengah hancur akibat gempa, puing-puingnya berserakan di jalan,” kata kantor berita pemerintah Turki, Anadolu.
Bangunan ini awalnya digunakan sebagai titik observasi dan kemudian dijadikan kastil oleh orang Romawi. Monumen ini kini menjadi daya tarik wisata yang populer, dengan sejarahnya yang panjang dan kaya sebagai bukti akar kuno kota ini dan minat banyak pengunjung dan penakluk yang tertarik ke wilayah Turki ini selama berabad-abad.
Masjid Sirvan, Gaziantep
Berdekatan dengan Kastil Gaziantep, terdapat sebuah masjid yang berasal dari abad ke-17 yang juga mengalami kerusakan parah. Menurut Anadolu, sebagian dinding dan kubah di bagian timurnya telah runtuh.
Masjid tersebut adalah Masjid Sirvani, salah satu masjid tertua di Gaziantep, telah berdiri kokoh selama bertahun-tahun, tidak hanya sebagai bangunan keagamaan tetapi juga sebagai keajaiban arsitektur. Menara Masjid Sirvani memiliki dua balkon, yang merupakan perbedaan dari kebanyakan menara di masjid.