Erdogan Akan Ambil Tindakan
Presiden Turki, Tayyip Erdogan, mengatakan pada Sabtu, 11 Februari 2023, bahwa pemerintah akan mengambil tindakan terhadap mereka yang terlibat dalam penjarahan dan kejahatan lain di wilayah yang dilanda gempa bumi pekan ini. Ia menegaskan bahwa masalah keamanan di sana menjadi fokus perhatian pemerintah.
“Kami mengumumkan keadaan darurat. Ini berarti bahwa dari sekarang orang-orang yang terlibat dalam penjarahan atau penculikan harus tahu bahwa kendali negara ada pada mereka,” kata Erdogan dalam kunjungan ke zona bencana.
Pada Jumat, 10 Februari 2023, Erdogan mengatakan bahwa telah terjadi penjarahan di beberapa area. Detail dari insiden penculikan yang dimaksud oleh Erdogan masih belum jelas. Keamanan di zona gempa juga menjadi perhatian setelah pasukan Austria memutuskan untuk menangguhkan operasi mereka di sana karena alasan keamanan.
Pemerintah Turki Diduga Lamban
Kesedihan warga Turki mulai berubah menjadi kemarahan karena buruknya kualitas layanan. Pemerintah Turki juga dianggap kurang cepat dan tanggap dalam menghadapi bencana tersebut. Pada hari Jumat, Presiden Recep Tayyip Erdogan akhirnya mengakui bahwa pemerintah tidak dapat membantu korban secepat yang diinginkan. Ini adalah pengakuan pertama kalinya dari pemerintah mengenai hal tersebut.
Di sisi lain, Kepala HAM PBB memanggil untuk gencatan senjata segera di Suriah agar bantuan dapat sampai ke semua korban gempa. Sekitar empat juta orang di wilayah barat laut yang dikuasai oleh pemberontak bergantung pada bantuan kemanusiaan, tetapi tidak ada bantuan yang diterima dari wilayah yang dikuasai oleh pemerintah. Dewan Keamanan PBB akan bertemu di Suriah sekitar minggu depan.
Sementara di Turki, militan Kurdi dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) mengumumkan penghentian sementara pertempuran untuk mempermudah pemulihan akibat gempa. PKK adalah partai yang dilarang dan dianggap sebagai kelompok teroris oleh Ankara dan sekutunya di Barat.
Sebelumnya, wilayah selatan Turki diguncang oleh gempa dengan magnitudo 7,8 pada awal pekan ini. Bencana itu disusul dua gempa susulan yang kuat. Hingga kini, korban meninggal tercatat hampir dari 24 ribu orang.
REUTERS | AL JAZEERA | NDTV
Pilihan Editor: Penjarahan Jadi Beban Baru dalam Misi Penyelamatan Korban Gempa Turki