Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Swedia Larang Aksi Pembakaran Al Quran oleh Rasmus Paludan

image-gnews
Seorang pria menunjukkan poster bergambar bendera Swedia dalam aksi protes atas pembakaran Alquran di Stockholm, di luar kedutaan Swedia di London, Inggris, 28 Januari 2023. Aksi pembakaran Kitab suci umat Muslim tersebut dilakukan oleh politikus Denmark, Rasmus Paludan, dalam aksi demo di luar kedutaan Turki di Stockholm. REUTERS/Henry Nicholls
Seorang pria menunjukkan poster bergambar bendera Swedia dalam aksi protes atas pembakaran Alquran di Stockholm, di luar kedutaan Swedia di London, Inggris, 28 Januari 2023. Aksi pembakaran Kitab suci umat Muslim tersebut dilakukan oleh politikus Denmark, Rasmus Paludan, dalam aksi demo di luar kedutaan Turki di Stockholm. REUTERS/Henry Nicholls
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian nasional Swedia pada Selasa, 7 Februari 2023, telah menolak permohanan pembakaran Al Quran yang akan dilakukan oleh Rasmus Paludan. “Pertemuan semacam itu dapat menyebabkan gangguan serius terhadap keamanan nasional,” tulis polisi Swedia dalam pernyataan yang dilansir dari Al Jazeera, Kamis, 9 Februari 2023. 

Politisi sayap kanan Denmark Rasmus Paludan, yang juga pemegang kewarganegaraan Swedia, membakar kitab suci Islam di depan kedutaan Turki bulan lalu. Sementara politisi Swedia mengutuk aksi Paludan, pihak berwenang masih mengizinkannya untuk melanjutkan aksi tersebut. Menteri Luar Negeri Tobias Billstrom mengutip undang-undang kebebasan berekspresi di negara itu yang menjadi dasarnya mengizinkan Paludan membakar Al Quran.

Protes tersebut memicu gelombang kemarahan di seluruh umat Muslim. Dalam sebuah laporan pada Selasa, Polisi Keamanan Swedia – badan yang bertanggung jawab untuk spionase dan kontraterorisme – mengatakan bahwa mereka melihat meningkatnya ancam teroris setelah pembakaran Al Quran. "Swedia dinilai memiliki fokus yang lebih besar daripada sebelumnya untuk kekerasan Islamisme,” kata lembaga tersebut.

Kepolisian nasional mengatakan telah membuat keputusan menolak permohonan protes kedua setelah berdiskusi dengan Polisi Keamanan Swedia. Selain meningkatkan ancaman teror, demonstrasi Paludan pada bulan Januari membahayakan upaya Swedia untuk bergabung dengan NATO. 

Swedia dan Finlandia sama-sama meninggalkan mendaftar untuk bergabung dengan blok militer NATO pimpinan AS musim panas lalu. Namun penolakan Swedia untuk melarang Paludan membakar Al Quran secara terbuka mendorong Turki membatalkan pertemuan aksesi dengan kedua negara Nordik tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Turki menolak untuk meratifikasi tawaran keanggotaan Swedia dan Finlandia sampai kedua negara itu setuju untuk mengekstradisi puluhan tersangka teroris dan mencabut embargo senjata yang sebelumnya diberlakukan. Ihwal pembakaran Al Quran, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan minggu lalu bahwa, “selama (Swedia mengizinkan) kitab suci saya, Al Quran, untuk dibakar dan dirobek, kami tidak akan mengatakan ya untuk masuknya Anda ke NATO.”

Meskipun AS adalah kekuatan dominan di NATO, semua 30 negara anggota harus memilih dengan tegas untuk menerima negara baru ke dalam aliansi. 

AL JAZEERA | FATIMA ASNI SOARES | DRC

Pilihan Editor: Turki Tangkap 15 Orang Diduga Anggota ISIS Usai Barat Tutup Kedutaan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

6 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

7 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

8 hari lalu

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional. Foto: Canva
15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.


Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

9 hari lalu

Kayseri, Turki. Unsplash.com/yusuf Onuk
Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut


Mengenang Ustad Jefri Al Buchori atau Uje, Ini Profil dan Kisah Kematiannya

12 hari lalu

Ustad Jefri al Bukhori, Jakarta, Oktober 2005. Uje semasa hidupnya dikenal dengan  gaya berceramah yang khas. TEMPO/ Ramdani
Mengenang Ustad Jefri Al Buchori atau Uje, Ini Profil dan Kisah Kematiannya

Meskipun telah 11 tahun meninggal, tetapi Ustad Jefri Al Buchori atau Uje akan selalu dikenang. Berikut profil hingga kisah kematiannya.


5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

13 hari lalu

Orang-orang menghadiri salat Idul Fitri menandai akhir bulan puasa Ramadhan, di luar Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki 13 Mei 2021. REUTERS/Kemal Aslan
5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.


Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

14 hari lalu

Pekerja memproduksi masker wajah karena permintaan untuk produksinya meningkat pesat dan berjuang untuk memenuhi pesanan, atas mewabahnya Virus Corona di fasilitas pabrik Turki di Istanbul, Turki, 30 Januari 2020. REUTERS/Umit Bektas
Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.


Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

15 hari lalu

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.


Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

15 hari lalu

Militer Amerika Serikat (AS) menjatuhkan bantuan dari udara, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 2 Maret 2024. Amerika Serikat pada Sabtu (2/3) mengatakan pihaknya telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza lewat udara untuk pertama kalinya dengan menerjunkan lebih dari 38.000 makanan menggunakan pesawat militer. REUTERS/Kosay Al Nemer
Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan Israel menghalangi negaranya mengirim bantuan ke Gaza melalui jalur udara.


Swedia Usir Jurnalis Cina karena Alasan Keamanan Nasional

15 hari lalu

Ilustrasi palu sidang pengadilan. legaljuice.com
Swedia Usir Jurnalis Cina karena Alasan Keamanan Nasional

Swedia mengusir seorang jurnalis Cina, karena dianggap menimbulkan ancaman serius terhadap keamanan nasional.