TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat menyelenggarakan pengarahan di Washington dan Beijing dengan diplomat-diplomat asing dari 40 negara tentang balon mata-mata China yang memasuki wilayah udara AS, akhir Januari, kata seorang pejabat pemerintahan dan diplomat, Selasa, 7 Februari 2023.
Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman, Senin, memberikan pengarahan kepada hampir 150 diplomat asing dari 40 kedutaan, kata pejabat. Sementara di Beijing, kedutaan AS mengumpulkan diplomat-diplomat asing, pada Senin dan Selasa, untuk menyajikan teman-temuan AS tentang balon tersebut.
"Kami ingin memastikan bahwa kami membagi sebanyak yang kami bisa dengan negara-negara di seluruh dunia yang mungkin rentan terhadap jenis-jenis operasi semacam ini,” kata pejabat pemerintahan senior itu.
Pengarahan Sherman pertama kali dilaporkan Washington Post. Kementerian Luar Negeri AS tidak segera memberikan respons untuk permintaan komentar.
Kemunculan balon China di atas Amerika Serikat pekan lalu menyebabkan kemarahan politik di Washington dan mendorong Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membatalkan perjalanan ke Beijing yang diharapkan kedua negara dapat memperbaiki hubungan mereka yang rusak. Blinken seharusnya tiba di Beijing, Minggu.
Sebuah jet tempur Angkatan Udara AS menembak jatuh balon tersebut di South Carolina, Sabtu, seminggu setelah balon itu memasuki wilayah udara AS.
China telah mengatakan bahwa itu adalah sebuah balon cuaca yang tertiup masuk ke wilayah udara AS dan sebuah “insiden terisolasi yang tak terduga”. China mengutuk penembakan balon tersebut dan menuduh Amerika Serikat bertindak berlebihan.
Dalam pengarahan di Beijing, Amerika Serikat menyajikan informasi untuk menunjukkan bahwa balon, yang memasuki wilayah udara AS dalam hari-hari terakhir Januari dan terbang ke atas wilayah militer AS, bukanlah sebuah balon periset udara seperti yang dikatakan Beijing melainkan sebuah pesawat yang digunakan untuk spionase, kata para diplomat di Beijing yang hadir dalam diskusi tersebut.