TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menetapkan status keadaan darurat di sepuluh provinsi terdampak gempa magnitude 7,8. Gempa ini mengakibatkan lebih dari 5.100 orang tewas dan kerusakan yang besar di Turki dan Suriah.
Dalam pidatonya pada Selasa, 7 Februari 2023, Erdogan menyatakan status keadaan darurat di sepuluh provinsi itu berlangsung selama tiga bulan, seperti dikutip dari Reuters.
Pemerintah Turki berencana untuk membuka hotel di pusat pariwisata Antalya, di sebelah barat, untuk sementara menampung orang-orang yang terkena dampak gempa.
Erdogan menjelaskan korban tewas di Turki telah meningkat menjadi 3.549 orang. Sementara di Suriah, jumlah korban mencapai lebih dari 1.600, menurut pemerintah dan layanan penyelamatan di barat laut yang dikuasai pemberontak.
Otoritas Turki mengatakan sekitar 13,5 juta orang terdampak gempa meliputi wilayah yang membentang sekitar 450 kilometer dari Adana di barat hingga Diyarbakir di timur, dan 300 kilometer dari Malatya di utara hingga Hatay di selatan. Adapun Otoritas Suriah melaporkan kematian di selatan Hama, sekitar 100 km dari pusat gempa.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan saat ini tim penyelamat di kedua negara berpacu dengan waktu. "Setiap menit, setiap jam berlalu, peluang untuk menemukan orang yang selamat semakin berkurang,” katanya.
Di seluruh wilayah, penyelamat bekerja keras sepanjang malam dan pagi hari mencari korban selamat sementara warga yang selamat menunggu kabar baik dengan kesedihan di tumpukan puing, berpegang teguh pada harapan bahwa teman dan kerabat dapat ditemukan hidup.
Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) mengatakan 5.775 bangunan telah hancur akibat gempa dan 20.426 orang terluka.
Kebakaran besar masih terjadi pada Selasa di pelabuhan selatan Turki Iskenderun. Rekaman drone dari Hatay menunjukkan lusinan blok apartemen yang runtuh akibat gempa, menunjukkan jumlah korban tewas yang sebenarnya kemungkinan jauh lebih besar daripada penghitungan saat ini.
Baca juga: 500 WNI Tinggal di Wilayah Gempa Turki, 10 Orang Luka-luka
Sumber: REUTERS