TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berjanji untuk memperluas latihan militer dan memperkuat postur kesiapan perang negara itu. Pernyataan itu muncul di tengah Pyongyang yang bersiap untuk memperingati hari ulang tahun militer Korea Utara.
Kantor berita Korea Utara KCNA, seperti dikutip Reuters, mewartakan, Kim memimpin pertemuan komisi militer pusat dari Partai Buruh yang berkuasa pada Senin, 6 Februari 2023. Sementara para pejabat membahas "tugas-tugas militer dan politik utama" untuk tahun ini dan "masalah jangka panjang mengenai orientasi pembangunan militer.
"Dipelajari dan didiskusikan di sana, ihwal upaya untuk terus memperluas dan mengintensifkan operasi dan latihan tempur KPA (Tentara Rakyat Korea) untuk mengatasi situasi yang ada dan lebih ketat, menyempurnakan kesiapan perang," kata KCNA.
Pyongyang secara luas diperkirakan akan menggelar parade militer untuk menandai peringatan berdirinya angkatan bersenjata Korea Utara pada Rabu, 8 Februari 2023.
Citra satelit komersial menunjukkan pasukan Korea Utara berlatih dalam formasi di Pyongyang. Korea Selatan mengatakan sedang memantau peningkatan kegiatan terkait.
Pada Kamis lalu, Korea Utara mengutuk latihan oleh Amerika Serikat dan sekutunya. Pyongyang mengatakan giat itu telah menyentuh "garis merah ekstrem".
Korea Utara mengancam akan mengubah semenanjung menjadi "persenjataan perang besar dan zona perang yang lebih kritis."
Dalam pernyataan Kamis, Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengutuk kunjungan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin ke Korea Selatan. Pyongyang mengaku tidak tertarik untuk berdialog selama Washington mengejar kebijakan yang bermusuhan.
Selasa lalu, Austin dan timpalannya dari Korea Selatan mengatakan mereka akan memperluas latihan militer dan mengerahkan lebih banyak "aset strategis", seperti kapal induk dan pembom jarak jauh.Tujuannya untuk melawan pengembangan senjata Korea Utara dan mencegah perang.
Ketika ditanya tentang ketegangan dengan Korea Utara saat singgah di Filipina, Austin mengatakan bahwa tujuan AS adalah untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas yang lebih besar. Washington bagaimanapun tetap berkomitmen untuk membela Korea Selatan.
Pilihan Editor: Korban Jiwa Gempa Turki-Suriah Melampaui 5.000
REUTERS