TEMPO.CO, Jakarta - Pihak berwenang Italia mengatakan pada Senin 6 Februari 2023 bahwa mereka telah mencabut peringatan tsunami untuk pantai selatan negara itu. Peringatan itu muncul setelah gempa Turki sebesar 7,9 M melanda Turki tengah dan Suriah barat laut serta menewaskan ratusan orang.
Baca juga: Gempa Berkekuatan M 7,9 Hantam Turki, Getarannya sampai Suriah dan Lebanon
Departemen Perlindungan Sipil Italia telah mengeluarkan pernyataan yang merekomendasikan orang untuk menjauh dari daerah pesisir. Namun, kemudian mengurangi kewaspadaan dan men-tweet bahwa peringatan itu telah ditarik.
“Lalu lintas kereta api di wilayah selatan Sisilia, Calabria, dan Apulia untuk sementara dihentikan sebagai tindakan pencegahan, tetapi dilanjutkan kembali pada pagi hari,” kata badan tersebut dalam pernyataannya.
Gempa berkekuatan 7,9 M melanda Turki tengah dan Suriah barat laut pada Senin dini hari, menewaskan lebih dari 200 orang ketika bangunan runtuh di wilayah bersalju. Korban jiwa karena tertimpa bangunan runtuh, sementara ratusan orang lainnya masih terjebak puing-puing.
Badan bencana Turki mengatakan 76 orang telah tewas, dan 440 terluka. Di Suriah, seperti dilaporkan media pemerintah, korban jiwa mencapai lebih dari 100 orang dengan puluhan lainnya m asih terjebak reruntuhan.
Pemerintah Turki mengerahkan tim penyelamat dan pesawat ke daerah terdampak, sambil menyatakan "alarm level 4" yang menyerukan bantuan internasional.
Turki adalah salah satu negara paling rawan gempa di dunia. Lebih dari 17.000 orang tewas pada 1999 ketika gempa berkekuatan 7,6 melanda Izmit, sebuah kota di tenggara Istanbul. Pada 2011, gempa di kota timur Van menewaskan lebih dari 500 orang.
Baca juga: Gempa Turki dan Suriah, KBRI: Tidak Ada Korban Jiwa WNI
REUTERS