TEMPO.CO, Jakarta - Anggota terkemuka partai berkuasa Korea Utara, yang dipimpin Kim Jong Un, akan bertemu bulan ini membahas tugas "mendesak" untuk meningkatkan sektor pertanian. Belum lama ini, ahli internasional mengatakan kerawanan pangan telah memburuk di negara itu di tengah sanksi dan penguncian Covid-19.
Kantor berita negara KCNA melaporkan bahwa politbiro Partai Buruh Korea (WPK) memutuskan pada hari Minggu bahwa rapat pleno yang lebih besar dari Komite Pusat akan diadakan pada akhir Februari 2023.
“Merupakan tugas yang sangat penting dan mendesak untuk menetapkan strategi yang tepat untuk pengembangan pertanian dan mengambil langkah-langkah yang relevan untuk pertanian segera dalam tahap perjuangan saat ini untuk mempromosikan pembangunan sosialis secara keseluruhan,” kata laporan itu, Senin, 6 Februari 2023.
Politbiro mengakui bahwa "titik balik diperlukan untuk secara dinamis mempromosikan perubahan radikal dalam pembangunan pertanian," kata KCNA.
Bulan lalu, program 38 North berbasis di AS yang memantau Korea Utara, mengatakan dalam sebuah laporan bahwa "ketersediaan pangan kemungkinan telah turun di bawah batas minimum sehubungan dengan kebutuhan manusia," dengan kerawanan pangan paling buruk sejak kelaparan tahun 1990-an.
“Menyelesaikan kerawanan pangan kronis Korea Utara akan membutuhkan, antara lain, memperkuat hak milik, membuka dan merevitalisasi sektor ekonomi industri dan jasa, dan mengadopsi model berorientasi ekspor,” kata laporan 38 North. "Rezim, yang mengkhawatirkan persaingan internal dan kematiannya sendiri, sejauh ini telah membuktikan dirinya tidak mau melakukan reformasi semacam itu."
Korea Utara berada di bawah sanksi internasional ketat atas senjata nuklir dan program rudal balistiknya. Perdagangan perbatasan selanjutnya terhambat oleh penguncian yang dilakukan sendiri untuk mencegah wabah Covid-19.
Penguncian itu sebagian telah mereda dalam beberapa bulan terakhir, dengan beberapa perdagangan dilanjutkan antara Korea Utara dengan Rusia dan China, meskipun pada tingkat yang masih terbatas.
Korea Utara ini juga sering dilanda bencana alam seperti banjir dan hujan lebat yang merusak tanaman musim panas.
REUTERS