TEMPO.CO, Jakarta - Para pemadam kebakaran berjuang memadamkan api di puluhan kebakaran hutan di Chile, Minggu 5 Februari 2023. Mereka berusaha mengendalikan salah satu bencana alam terburuk di negeri itu selama bertahun-tahun dengan jumlah korban mencapai setidaknya 24 jiwa dengan hampir 1000 orang terluka.
Bantuan internasional mulai berdatangan, Minggu, dari sejumlah negara yang telah menjanjikan sumber daya, termasuk pesawat dan tim pemadam kebakaran yang ahli, ketika kebakaran paling hebat membakar hutan dan lahan pertanian di sekitar tiga wilayah di dekat garis pantai Pasifik panjang negara Amerika Selatan itu.
Presiden Gabriel Boric mengeluarkan deklarasi darurat untuk kawasan selatan pedesaan Biobio, Nuble dan Araucania dalam upaya mempercepat pemulihan. Pada Minggu, berbicara dari kota Puren di Araucania, Boric menekankan bahwa pemerintahannya akan menyediakan segala sumber daya yang dibutuhkan, saat ia berusaha untuk ia berusaha untuk membangkitkan solidaritas dalam menghadapi kebakaran hutan mematikan.
“Saya telah melihat ketahanan orang-orang kita, dan semangat itulah yang harus membimbing kita dalam masa sulit ini," katanya. "Bersama-sama, kita akan keluar dari ini ke depan."
Kebakaran telah menghabiskan sekitar 270.000 hektare, kata para pejabat pada Minggu, atau setara dengan luas negara bagian Rhode Island di AS.
Gelombang panas yang membakar di musim panas di Belahan Bumi Selatan mempersulit upaya untuk memadamkan api, karena suhu di beberapa daerah yang paling terkena dampak telah melebihi 104 derajat Fahrenheit (40 Celcius).