TEMPO.CO, Jakarta - Berita top 3 dunia kemarin dimulai dari utusan khusus Menlu Malaysia yang mengusulkan islamofobia masuk dalam kategori kriminal. Dia menyerukan tindakan yang lebih tegas dari negara-negara Islam atas pembakaran Al Quran.
Baca: Top 3 Dunia: 10 Fakta tentang Pakistan hingga Batalnya Kunjungan Blinken ke China
Berita top 3 dunia kedua adalah ASEAN mengutuk keras pembakaran Al Quran yang dilakukan oleh politisi Swedia. Terakhir adalah pengertian dari kata Yahudi, zionis dan Israel. Berikut berita selengkapnya:
1. Utusan Menteri Luar Negeri Malaysia Usulkan Islamofobia Masuk Kategori Kriminal
Abdul Razak Ahmad, utusan khusus Menteri Luar Negeri Malaysia, pada Jumat, 3 Februari 2023, mengutarakan pandangan kalau Islamofobia harus masuk kategori sebagai sebuah tindakan kriminal. Dia pun menyerukan adanya reaksi yang lebih tegas dari negara-negara Islam atas insiden pembakaran Al Quran kitab suci umat Islam.
“Segala yang berkaitan dengan Islamofobia sebenarnya sacara alami bisa dianggap sebagai sebuah tindakan criminal. Jadi, seperti anti-semistik yang masuk sebagai sebuah tidakan kriminal dibanyak negara. Kita pun harus membuat Islamofobia sebagai sebuah tindakan kriminal, khususnya negara-negara Muslim,” kata Abdul Razak dalam sebuah wawancara dengan Anadolu.
Abdul Razak memuji sikap Turki yang bereaksi keras atas aksi yang baru-baru ini terjadi, yakni pembakaran Al Quran di Eropa. Tindakan tersebut membuat marah umat Islam diseluruh dunia.
Ucapan Abdul Razak itu mengacu pada sikap Norwegia, yang sebelumnya memberikan izin sebuah unjuk rasa yang bisa memicu pada aksi pembakaran Al Quran. Namun izin tersebut sekarang sudah dicabut setelah Ankara menggertak, di mana Abdul Razak menilai ini memperlihatkan efektifitas diplomasi Turki.
Baca di sini selengkapnya.
2. ASEAN Mengutuk Keras Aksi Pembakaran Al Quran
ASEAN mengutuk keras tindakan pembakaran Al Quran, menyusul aksi yang dilakukan oleh politikus di Swedia dan negara Eropa lain belum lama ini.
Blok Asia Tenggara melalui pernyataan pemimpin untuk pertemuan menteri luar negeri di Jakarta pada Jumat dan Sabtu, 3-4 Februari 2023, menyatakan bahwa, "kami mengutuk dengan keras tindakan ekstremis, politikus sayap kanan di negara-negara tertentu yang membakar dan menodai Al Quran bulan lalu. Tindakan penistaan agama ini telah melukai dan menodai toleransi beragama."
Pemimpin partai politik Stram Kurs dari Denmark, Rasmus Paludan, membakar Al-Quran di Stockholm, Swedia, pada 21 Januari 2023. Pembakaran Al Quran di Swedia bermula saat Paludan melakukan demonstrasi di depan Kedutaan Besar Turki soal keanggotaan NATO negara Nordik itu.
ASEAN menggarisbawahi, kebebasan berekspresi harus dilaksanakan secara bertanggung jawab. "Kami menegaskan kembali komitmen ASEAN untuk terus mendorong dialog dan pemahaman serta mendorong semangat hidup berdampingan secara damai, untuk mencapai perdamaian dan keharmonisan dalam komunitas global yang beragam," katanya.
Unjuk rasa Paludan ini memicu protes dan kecaman dari negara-negara muslim dunia, termasuk negara tetangga Indonesia. Kementerian Luar Negeri RI mengatakan, Indonesia mengecam tindakan pembakaran itu.
Berita selengkapnya baca di sini.
3. Begini Perbedaan Pengertian Yahudi, Israel, dan Zionis
Yahudi, Israel, dan zionis merupakan tiga kata yang kerap dikaitkan satu sama lain. Hal ini seringkali menimbulkan kekeliruan yang menganggap orang Israel sudah pasti yahudi serta bagian dari zionis.
Mengutip annefrank.org, orang Yahudi telah ada terlebih dahulu sebelum adanya Israel. Memang benar jika mayoritas penduduk Israel adalah orang Yahudi, yakni 80 persen dari total populasi. Namun, hal ini berarti juga mematahkan anggapan jika semua warga negara Israel merupakan seorang Yahudi dan tidak semua orang yahudi adalah penduduk Israel.
Israel berdiri pasca Perang Dunia kedua pada 1948. Banyak orang Yahudi Eropa yang selamat dari pembantaian pergi ke Israel untuk menetap. Selain itu, banyak orang Yahudi dari negara-negara Arab yang juga bermigrasi ke Israel.
Sementara itu, zionis merupakan gerakan nasionalis ekstrem yang bertujuan untuk menciptakan negara khusus bagi orang Yahudi di Palestina. Zionis berasal dari kata ‘Zion’ yang merupakan istilah Ibrani dan mengacu pada Yerusalem. Hingga saat ini sebagian orang masih menggunakan kata zionis sebagai label negatif kepada Israel yang mengutuk tindakan Israel di Palestina.
Istilah Yahudi, Israel, dan Zionis memang memiliki keterkaitan, namun tidak bisa disamaratakan. Israel merupakan sebuah negara yang mayoritas penduduknya beragama Yahudi. Yahudi sendiri merupakan sebuah aliran agama yang telah eksis di dunia sejak lama, jauh sebelum negara Israel ada. Sementara itu, Zionis adalah gerakan yang dilakukan seseorang atau kelompok untuk menciptakan negara yahudi yang merdeka.
Sebagian besar orang Yahudi meyakini bahwa negara Israel harus terus ada. Tetapi, masih banyak orang Yahudi, baik yang tinggal di Israel ataupun di tempat lain, mendukung negara Palestina bisa berdampingan dengan Israel.
MIDDLE EAST MONITOR | DANIEL A.FAJRI | M. HATTA MUARABAGJA