TEMPO.CO, Jakarta - Komite keamanan majelis tinggi Swiss menilai tank-tank Leopard sebagai bagian penting cadangan militer Swiss sehingga tidak seharusnya dikembalikan ke Jerman. Tank Leopard merupakan bagian dari peralatan tempur produksi Jerman.
Swiss tercatat memiliki 87 unit tank Leopard, di mana 9 dari jumlah tersebut sudah pensiun dan saat ini disimpan di depot. Sebagian tank-tank tersebut diproduksi di Swiss dengan izin dari Jerman, namun produksi pertama sebanyak 35 unit tank Leopard pada 1987 dilakukan di Jerman.
Baca juga:Ikuti Jejak Amerika dan Jerman, Kanada Kirim 4 Tank Leopard 2 ke Ukraina
Tank beraksi saat Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius melihat tank Leopard II yang akan dipasok ke Ukraina di brigade tank Lipperland tentara Jerman dan bagian dari Bundeswehr, di Augustdorf, Jerman, 1 Februari 2023. Jerman perlu memesan tank Leopard baru dengan cepat untuk menggantikan yang dikirim ke Ukraina. REUTERS/Benjamin Westhoff
Sebelumnya ada segelintir anggota parlemen Swiss menyarankan sebanyak 30 unit tank yang sudah pensiun agar dipulangkan saja ke Jerman. Hal itu dikemukakan berselang sepekan setelah Berlin mengumumkan keputusan untuk mengirimkan 14 unit stok tank Leopard 2 ke Kyev sebagai bantuan untuk melawan Rusia.
Pada Jumat, 3 Februari 2023, suara di mayoritas Komite keamanan majelis tinggi Swiss mengatakan tank-tank yang di non-aktifkan Swiss termasuk tank di cadangan strategis, seharusnya dapat dimanfaatkan - bukannya dikembalikan ke manufaktur. Tank-tank tersebut masih bisa digunakan untuk mempersenjati sepenuhnya sejumlah batalion di Swiss atau sebagai sumber suku cadang bagi tank-tank yang ada saat ini.
Komite keamanan majelis tinggi Swiss juga menolak inisiatif parlemen yang menyerukan agar undang-undang Swiss Military Hardware diamandemen sehingga bisa mengizinkan re-ekspor senjata-senjata Swiss ke Ukraina. Aturan hukum yang ada saat ini melarang negara-negara lain re-ekspor segala bentuk peralatan militer Swiss atau pun spare parts kecuali peralatan militer dibuat menjadi produk militer bagi negara lain atau jika peran peralatan militer tersebut tidak akan signifikan.
Komite keamanan majelis tinggi Swiss berpandangan membuat sebuah pengecualian bagi Ukraina sama dengan melanggar prinsip kesetaraan perlakuan yang tertuang dalam undang-undang netralitas.
Rusia mengecam Amerika dan sekutu dengan pengiriman perangkat berat tank Leopard ke Ukraina. Kremlin menyebut itu sebagai bukti keterlibatan langsung Barat di perang Ukraina.
Moskow meluncurkan agresi ke Ukraina pada 24 Februari 2022, dengan alasan keamanan dalam negeri yang terancam. Sejak saat itu ratusan ribu orang di Ukraina tewas dan mengungsi ke luar negeri.
Sumber: RT.com
Baca juga:Delegasi Ukraina Kunjungi Indonesia di Tengah Perang dengan Rusia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.