TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan insiden kebakaran hutan yang terjadi di Chile menewaskan sedikitnya 23 orang hingga Sabtu waktu setempat.
Seperti dilansir Reuters Ahad 5 Februari 2023, bencana ini juga memaksa pemerintah memperpanjang perintah darurat ke wilayah lain, karena gelombang panas musim panas yang terik mempersulit upaya untuk mengendalikan kebakaran.
Baca juga: Kebakaran Hutan di Chili Hanguskan Sekitar 750 Hektare dan Tiga Orang Tewas
Pihak berwenang melaporkan bahwa 11 korban, atau hampir setengah dari korban yang dilaporkan sejauh ini, meninggal di Kota Santa Juana di Biobio, terletak sekitar 500 kilometer selatan Santiago.
Lebih dari 1.100 orang telah mencari perlindungan di tempat penampungan sementara setidaknya 979 orang dilaporkan terluka oleh kebakaran hutan, menurut pengarahan resmi pada Sabtu.
Perintah darurat terbaru mencakup wilayah selatan Araucania, di sebelah wilayah Biobio dan Nuble yang dinyatakan sebelumnya. Wilayah ini terletak di dekat garis pantai Pasifik panjang negara Amerika Selatan itu.
"Kondisi cuaca membuat sangat sulit untuk memadamkan (kebakaran) yang menyebar dan keadaan darurat semakin buruk," kata Menteri Dalam Negeri Carolina Toha kepada wartawan pada konferensi pers di ibu kota Santiago.
"Kami perlu membalikkan kurva itu," ujar Toha, mencatat bahwa pada Jumat sekitar lebih dari 76 kebakaran terjadi.
Sekitar 16 kebakaran lainnya terjadi pada Sabtu, menurut pejabat, karena suhu lokal di musim panas Belahan Bumi Selatan melebihi 40 derajat Celcius.
Tiga wilayah berpenduduk jarang yang dicakup oleh perintah darurat adalah rumah bagi banyak pertanian, termasuk di mana anggur, apel, dan beri ditanam untuk diekspor, ditambah lahan hutan yang luas.
Para pejabat mengatakan kepada wartawan pada Sabtu bahwa pemerintah Spanyol, Amerika Serikat, Argentina, Ekuador, Brasil, dan Venezuela telah menawarkan bantuan, termasuk pesawat dan petugas pemadam kebakaran.
Pada Jumat, sebuah helikopter bantuan darurat di La Araucania jatuh, menewaskan pilot dan mekaniknya, menurut pejabat.
Sejak akhir pekan lalu, helikopter telah menjatuhkan penghambat api di atas kobaran api karena kepulan asap menghalangi jalan raya. Petugas pemadam kebakaran dan penduduk setempat sama-sama berjuang untuk menahan api dengan latar belakang langit berkabut oranye.
Perintah tersebut memungkinkan pengerahan tentara dan sumber daya tambahan untuk menangani bencana alam. Sekitar 40.000 hektar lahan hutan telah terbakar oleh api, menurut data resmi yang dirilis pada Jumat malam, area yang lebih luas dari Kota Philadelphia di AS.
Badan kehutanan nasional CONAF melaporkan pada Sabtu bahwa 80 dari total 231 kebakaran hutan sedang diperangi secara aktif, sementara 151 di antaranya terkendali. Pejabat mengatakan bahwa lebih dari 90 persen kebakaran hutan telah dipadamkan sebelum menyebar melampaui 5 hektar.
Tetapi bagi mereka yang kurang beruntung terjebak dalam salah satu kebakaran hutan yang tidak terkendali, evakuasi segera adalah satu-satunya pilihan.
"Saya pergi dengan apa yang saya miliki," kata Carolina Torres, yang melarikan diri dari api yang mendekat di dekat kota Puren, di wilayah Araucania. "Saya pikir semua orang di sini melakukan hal yang sama karena angin berubah dan Anda harus segera mengambil semuanya."
Pada Jumat, Presiden Gabriel Boric mempersingkat liburan musim panasnya dan melakukan perjalanan ke Nuble dan Biobio, berjanji untuk memastikan daerah yang terkena dampak menerima semua dukungan yang diperlukan.
Boric juga menunjuk pada "tanda-tanda" bahwa beberapa kebakaran mungkin terjadi dengan sengaja, tetapi tidak memberikan rincian tambahan.
Baca juga: Duka Para Korban Kebakaran Hutan Terburuk di Chili
REUTERS
