TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis Anne-Claire Legendre pada Sabtu, 4 Februari 2023, mengakui Presiden Prancis Emmanuel Macron bertelepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin atas dorongan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Sebelumnya Zelensky sudah gembar-gembor tidak akan sudi bicara dengan Putin secara personal, bahkan menyebut perundingan damai dengan Putin sebagai tindakan ilegal.
“Macron bertelepon dengan Presiden Putin atas permintaan Presiden Zelensky. Dia (Macron) selalu berkoordinasi dengan sekutu-sekutu Prancis demi memastikan terjaganya kanal dialog,” kata Legendre dalam wawancara dengan RTVI.
Baca juga:Emmanuel Macron Ingin Naikkan Anggaran Pengeluaran Militer Prancis
Presiden Prancis, Emmanuel Macron (kanan) dan Presiden Rusia, Valdimir Putin, di Galerie des Batailles (Gallery of Battles) di Istana Versailles dekat Paris, 29 Mei 2017. Stephane de Sakutin/Pool Photo via AP
Kyiv tak pernah mau mengakui kalau Zelensky menekan sekutu-sekutunya dari negara-negara Barat agar berkomunikasi dengan Putin. Pada Oktober 2022, Zelensky bahkan menanda-tangani sebuah dekrit yang melarang negosiasi-negosiasi dengan Moskow sampai Presiden Putin digantikan oleh orang lain.
Walhasil, negosiasi resmi (Rusia dan Ukraina) saat ini terputus. Zelensky berulang kali bersumpah akan merebut kembali teritorial Ukraina yang sekarang di bawah klaim Rusia, termasuk Krimea.
Di antara pemimpin dari negara-negara Barat, Macron sedikit dari pemimpin yang masih mau berkomunikasi dengan Putin. Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz rutin bertelepon dengan Presiden Putin sejak operasi militer di Ukraina dimulai hampir setahun lalu.
Menurut Legendre, pada satu titik nantinya rakyat Ukraina akan memutuskan sendiri kapan waktunya dimulai negosiasi. Untuk itulah, mengapa Prancis masih menjaga saluran dialog dengan Rusia.
Presiden Macron dan Scholz telah dikecam oleh sekutu-sekutu mereka di Eropa timur karena masih berbicara dengan Presiden Putin.
“Ngapain berbicara dengannya (Putin) ? dia adalah penjahat perang. Saya merasa semua orang menyerukannya (Putin), namun dia masih saja belum faham kalau dia diisolasi,” kata Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas pada musim panas tahun lalu.
Sumber: RT.com
Baca juga: IMF Memproyeksikan GDP Rusia Tumbuh 0,3 Persen
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.