Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Barat Tutup Kedutaan karena Demo Menentang Pembakaran Al Quran, Turki Geram

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Pengunjuk rasa membakar bendera nasional Swedia ketika mereka berdemonstrasi di depan Konsulat Jenderal Swedia setelah Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras dan yang juga berkewarganegaraan Swedia membakar salinan Alquran di dekat Kedutaan Besar Turki di Stockholm  , di Istanbul, Turki, 21 Januari 2023. REUTERS/Umit Bektas
Pengunjuk rasa membakar bendera nasional Swedia ketika mereka berdemonstrasi di depan Konsulat Jenderal Swedia setelah Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras dan yang juga berkewarganegaraan Swedia membakar salinan Alquran di dekat Kedutaan Besar Turki di Stockholm , di Istanbul, Turki, 21 Januari 2023. REUTERS/Umit Bektas
Iklan

TEMPO.CO, JakartaTurki terlihat geram atas tindakan sejumlah negara Barat termasuk Amerika Serikat dan Jerman, yang menutup operasional kantor perwakilannya karena alasan keamanan menyusul maraknya demonstrasi menentang pembakaran Al Quran di sana.  

"Kami melihat penutupan konsulat tanpa berbagi rincian informasi dengan kami sebagai hal yang disengaja," kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu kepada wartawan, Jumat, 3 Februari 2023.

Baca juga Kecam Pembakaran Alquran di Swedia, Warga Turki Bakar Bendera Swedia

Ia mengatakan, negara-negara Barat itu tidak memberikan informasi apa pun untuk mendukung pernyataan mereka bahwa ancaman keamanan telah mendorong mereka untuk menutup misi mereka di negara tersebut.

Cavusoglu menilai mereka sengaja mengesankan Turki sebagai negara yang tidak stabil dengan menutup sementara kedutaan dan konsulat dan mengeluarkan peringatan perjalanan menyusul insiden pembakaran Al Quran di Eropa.

"Jika mereka ingin memberi kesan bahwa Turki adalah negara yang tidak stabil yang menghadapi ancaman terorisme, tindakan ini tidak sejalan dengan hubungan persahabatan dan sekutu kita."

Pekan lalu, Prancis, Jerman, Italia, Amerika Serikat, dan lainnya mengeluarkan peringatan kepada warganya tentang peningkatan risiko serangan di Turki, khususnya terhadap misi diplomatik dan tempat ibadah non-Muslim, setelah protes pembakaran Al Quran di Swedia dan Belanda. .

Minggu ini, negara-negara termasuk Jerman, Prancis, Belanda, Belgia, dan Swiss untuk sementara menutup misi diplomatik di Turki, dengan alasan keamanan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada hari Rabu, Turki memanggil duta besar dari sembilan negara Barat untuk mengkritik keputusan tersebut, seperti yang dikatakan menteri dalam negeri, Suleyman Soylu, di Twitter bahwa Barat  sedang mengobarkan "perang psikologis baru" di negaranya.

"Mereka mengatakan ada ancaman teror... Tapi ketika kami bertanya apa sumber informasinya dan siapa pelaku serangan tersebut, mereka tidak membagi informasi apa pun dengan otoritas intelijen dan keamanan kami," kata Cavusoglu.

Selama sebulan terakhir, aktivis sayap kanan membakar salinan kitab suci umat Islam, Al Quran, di Swedia, Denmark, dan Belanda, tindakan yang mendorong Turki untuk menunda negosiasi untuk mencabut keberatannya terhadap Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO.

Turki telah meningkatkan langkah-langkah keamanan di sekitar kedutaan dan konsulat asing setelah insiden pembakaran Al Quran, kata Cavusoglu.

"Tetapi kami melihat beberapa negara yang tidak ada hubungannya dengan insiden ini juga menutup konsulatnya. Kami mendapat informasi bahwa beberapa negara meminta negara lain untuk menutup konsulatnya," katanya.

Turki akan mengambil "beberapa langkah tambahan" jika negara-negara ini kembali menutup misi diplomatik mereka tanpa berbagi informasi, kata Cavusoglu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

5 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

6 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?


15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

6 hari lalu

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional. Foto: Canva
15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.


Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

8 hari lalu

Kayseri, Turki. Unsplash.com/yusuf Onuk
Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut


5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

12 hari lalu

Orang-orang menghadiri salat Idul Fitri menandai akhir bulan puasa Ramadhan, di luar Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki 13 Mei 2021. REUTERS/Kemal Aslan
5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.


Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

13 hari lalu

Pekerja memproduksi masker wajah karena permintaan untuk produksinya meningkat pesat dan berjuang untuk memenuhi pesanan, atas mewabahnya Virus Corona di fasilitas pabrik Turki di Istanbul, Turki, 30 Januari 2020. REUTERS/Umit Bektas
Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.


Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

13 hari lalu

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.


Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

14 hari lalu

Militer Amerika Serikat (AS) menjatuhkan bantuan dari udara, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza, 2 Maret 2024. Amerika Serikat pada Sabtu (2/3) mengatakan pihaknya telah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza lewat udara untuk pertama kalinya dengan menerjunkan lebih dari 38.000 makanan menggunakan pesawat militer. REUTERS/Kosay Al Nemer
Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan Israel menghalangi negaranya mengirim bantuan ke Gaza melalui jalur udara.


Pantai Ini Memiliki Perairan Paling Biru di Dunia

16 hari lalu

Pantai Pasqyra atau Mirror Beach di Albania. Instagram.com/@albania.tourism
Pantai Ini Memiliki Perairan Paling Biru di Dunia

Pantai dengan perairan paling biru di dunia ini ada di Eropa dan Yunani


Turki Tangkap Dua Tersangka Mata-Mata Israel yang Bekerja untuk Mossad,

17 hari lalu

Kartu pengenal agen Mossad [VK.COM/MOSSADOFFICIAL via Sputnik]
Turki Tangkap Dua Tersangka Mata-Mata Israel yang Bekerja untuk Mossad,

Pihak berwenang Turki membekuk dua orang tersangka atas dugaan spionase untuk Mossad, badan intelijen Israel.