Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah Wabah Athena yang Menjadi Pandemi Misterius dan Paling Mematikan di Dunia

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Pemandangan Flower Moon yang menghiasi langit di atas Temple of Poseidon, di Athena, Yunani, 15 Mei 2022. Fenomena Flower Moon dapat dilihat selama dua hari berturut-turut pada 15-16 Mei 2022. REUTERS/Alkis Konstantinidis
Pemandangan Flower Moon yang menghiasi langit di atas Temple of Poseidon, di Athena, Yunani, 15 Mei 2022. Fenomena Flower Moon dapat dilihat selama dua hari berturut-turut pada 15-16 Mei 2022. REUTERS/Alkis Konstantinidis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wabah di zaman kuno bukanlah hal aneh, namun ada satu pageblug yang sangat luar biasa karena membuat satu peradaban Yunani hampir runtuh. Salah satu yang paling terkenal adalah Wabah Athena yang terjadi pada 430 Sebelum Masehi (SM). Wabah tersebut dikenal pandemi paling mematikan di dunia yang tercatat dalam sejarah.

Thucydides, seorang Jenderal Athena dan sejarawan kala itu, berhasil menjadi penyintas penyakit kuno tersebut. Ia menggambarkan begitu jelas tentang Wabah Athena. Thucydides memberi penjelasan logis sehingga para arkeolog dan peneliti modern terus berusaha untuk menentukan penyakit apa sebenarnya Wabah Athena itu.

Wabah Apa yang Membunuh para Penduduk Athena?

Asal-usul wabah tidak jelas. Namun menurut Thucydides, wabah itu mungkin berasal dari Afrika melalui Pelabuhan Piraeus. Saat itu, Athena merupakan pusat aktivitas internasional dan kerap menerima kunjungan dari wilayah Mediterania, demikin dikutip dari Historyhit

Kepanikan yang luar biasa memenuhi Athena pada 430 SM. Pertempuran antara Pericles dengan Sparta kala itu membuat seluruh warga Athena di kawasan Attica bersembunyi ke balik tembok panjang kota. Sayangnya, strategi pertempuran itu justru mendatangkan malapetaka.

Pengungsi yang menderita segera memenuhi seluruh kota. Mereka bahkan menempati koridor sempit Tembok Panjang Athena yang terhubung dengan Piraeus. Kerumunan pengungsi itu kemudian menjadi rantai penyebaran infeksi. Dari situ, penyakit menyebar dengan cepat ke Athena.

Wabah bukanlah hal baru di Yunani Klasik. Namun, Wabah Athena yang ini belum pernah terjadi sebelumnya. Sekitar 50 persen populasi Athena meninggal karena epidemi tersebut. Baik yang tua maupun muda, semua orang sama rentannya untuk terinfeksi dan berujung kepada kematian.

Apa Dampak dari Wabah Athena?

Banyak orang yang mengalami gejala awal penyakit tersebut sangat menderita. Thucydides dan penyintas lainnya menghormati para korban meninggal sebagai sosok yang diberkati dewa. Penyintas-penyintas saat itu kemudian saling membantu dalam mengobati warga yang masih sakit.

Dalam catatan lain, diterangkan gejala penyakit misterius tersebut. Warga Athena mengalami rasa panas seperti terbakar di kepala. Kemudian terjadi radang di mata dan tenggorokan atau lidah hingga mengeluarkan darah dan bau busuk. Tetapi itu baru permulaan saja, pasien kemudian menderita bersin dan batuk, diikuti dengan diare, muntah-muntah dan sekujur tubuh kejang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, kulit penderita menjadi pucat dan penuh benjolan serta bisul. Kebanyakan warga Athena yang terserang penyakit ini meninggal pada hari ketujuh atau kedelapan. Hanya sedikit orang yang selamat, namun dalam kondisi kehilangan jari tangan, jari kaki, pengelihatan, hingga alat vital. 

Wabah Athena akhirnya berlalu. Infeksi-infeksi kecil sempat muncul kembali di tahun berikutnya, tetapi tidak separah ketika wabah itu muncul pada 430 SM.

Pemimpin Athena, Pericles, dikatakan sebagai penyebab di balik epidemi yang memakan korban paling banyak ini. Ia juga merupakan salah satu korban Wabah Athena. Bagaimanapun, keputusan Pericles untuk menempatkan seluruh penduduk Athena di balik tembok panjang kota telah memicu penyebaran Wabah Athena ke seluruh kota. Langkah itu menjadi strategi militer yang bagus sekaligus alasan kematian setengah warga Athena akibat penyakit yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Perang Archidamian

Saat wabah merajalela di seluruh Athena, kota itu tetap berperang. Fase pertama dari Perang Peloponnesos, disebut Perang Archidamian, masih berkecamuk. Sparta dengan bijak menempatkan pasukannya jauh dari kota yang dilanda penyakit. Hal yang mengejutkan adalah seberapa efektif Athena berhasil bangkit dari Kejadian Luar Biasa tersebut.

Ukuran kota dan populasinya yang besar memastikan Athena tetap menjadi kekuatan tempur setelah 430 SM. Nyatanya, kota itulah yang bisa dibilang sebagai “pemenang” Perang Archidamian.

Namun, Athena akhirnya kalah dalam Perang Peloponnesos sekitar 25 tahun kemudian. Wabah Athena tak terlalu berpengaruh pada kekalahan itu. Athena telah berhasil pulih dari dampak wabah jauh sebelum kekalahan telak mereka di Aegospotami.

NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM (AUDEV)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Islam Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

8 jam lalu

Warga Iran merayakan di jalan, setelah serangan IRGC terhadap Israel, di Teheran, Iran, 14 April 2024. Majid Asgaripour/WANA
Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Islam Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Islam Syiah tumbuh paling subur di negara ini.


Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

3 hari lalu

Maskapai penerbangan SAS. Instagram.com/@flysas/@bravojulietspotting
Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik


Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

5 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rumania beristirahat saat api membakar dekat desa Masari, di pulau Rhodes, Yunani, 24 Juli 2023. REUTERS/Nicolas Economou
Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

8 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Pantai Ini Memiliki Perairan Paling Biru di Dunia

13 hari lalu

Pantai Pasqyra atau Mirror Beach di Albania. Instagram.com/@albania.tourism
Pantai Ini Memiliki Perairan Paling Biru di Dunia

Pantai dengan perairan paling biru di dunia ini ada di Eropa dan Yunani


Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

17 hari lalu

Direktur Utama BRI Sunarso pada Press Conference Pemaparan Kinerja Keuangan Kuartal IITahun 2022 pada Rabu, 27 Juli 2022.
Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

BRI tetap optimistis atas keputusan OJK untuk menghentikan stimulus restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.


BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

18 hari lalu

Sejumlah wisatawan mancanegara (wisman) mengunjungi Pantai Batu Bolong di Badung, Bali, Rabu 3 Mei 2023. Sebanyak 370.832 orang wisman tercatat mengunjungi Pulau Bali pada bulan Maret 2023 atau meningkat 14,59 persen dibandingkan bulan sebelumnya dengan mayoritas wisatawan yang berasal dari Australia, India, dan Singapura. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan terjadi kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman pada Februari 2024.


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

21 hari lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

22 hari lalu

Teluk Oman telah melihat serangan drone lapis baja sebelumnya - pada tahun 2021 serangan Iran yang diduga menghantam kapal tanker Mercer Street. REUTERS
Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

Filipina mengatakan pada Rabu 27 Maret 2024 bahwa Iran telah membebaskan 18 awak kapal tanker minyak warga Filipina yang disita di Teluk Oman


Yunani Punya Aturan Baru untuk Pantai setelah Penduduk Lokal Protes

31 hari lalu

Pantai di Yunani. Unsplash.com/Nick Karvounis
Yunani Punya Aturan Baru untuk Pantai setelah Penduduk Lokal Protes

Peraturan ini dirancang untuk membuat pantai lebih teratur dan adil untuk wisatawan maupun penduduk Yunani.