TEMPO.CO, Jakarta - Seorang mantan komandan Grup Wagner, kelompok tentara bayaran Rusia yang melarikan diri ke Norwegia, mengatakan kepada Reuters, ia ingin meminta maaf karena berperang di Ukraina dan berbicara untuk membawa para pelaku kekejaman dalam konflik tersebut ke pengadilan.
Andrei Medvedev, yang melintasi perbatasan Rusia-Norwegia pada 13 Januari, mengatakan ia menyaksikan pembunuhan dan kekejian terhadap tahanan Rusia yang dibawa ke Ukraina untuk berperang bersama Wagner.
Medvedev mengatakan ia melarikan diri lewat perbatasan Arktik, memanjat pagar-pagar berduri dan menghindari patroli perbatasan yang membawa anjing-anjing pelacak, mendengar para penjaga melepas tembakan ketika ia berlari melewati sebuah hutan dan di atas sungai beku yang memisahkan dua negara itu.
Pria berusia 26 tahun itu kini mencari suaka di Norwegia.
"Banyak yang menganggap saya seorang bajingan, seorang kriminal, seorang pembunuh,” kata Medvedev dalam sebuah interview. “Pertama-tama, ulang, dan lagi, saya ingin meminta maaf, meskipun saya tidak tahu bagaimana ini bisa diterima, saya ingin mengatakan saya minta maaf. Saya ingin menjelaskan bahwa saya bukan orang seperti itu. Ya, saya bekerja di Wagner. Ada beberapa saat (dalam kisah saya) yang orang tidak suka, bahwa saya bergabung dengan mereka, tetapi tidak ada orang yang terlahir pintar,” tambahnya seperti yang dilansir Reuters, Kamis, 2 Februari 2023.
Tampak relaks dan percaya diri, Medvedev mengatakan ia ingin berbicara tentang pengalamannya dalam perang itu sehingga “para pelaku dihukum” untuk kejahatan mereka di Ukraina.
"Saya memutuskan untuk terang-terangan menentangnya, untuk membantu memastikan para pelaku dihukum dalam kasus-kasus tertentu, dan saya akan memberikan kontribusi saya, setidaknya sedikit saja.”
Wagner terperangkap dalam sebuah pertempuran berdarah di wilayah Donetsk timur, Ukraina.
Sebuah laporan khusus yang diterbitkan Reuters pekan lalu menemukan pemakaman di Rusia selatan yang menguburkan para narapidana yang direkrut Wagner untuk berperang di Ukraina.
Kripos, badan kepolisian kejahatan nasional Norwegia, yang bertanggung jawab untuk menyelidiki kejahatan-kejahatan perang, telah mulai menanyai Medvedev tentang pengalamannya di Ukraina. Ia berstatus sebagai saksi.
Reuters tidak dapat segera memverifikasi klaim-klaimnya.
Pendiri Grup Wagner Yevgeny Prigozhin, sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, sebelumnya mengatakan bahwa Medvedev bekerja di sebuah unit Wagner di Norwegia dan telah “menganiaya para tahanan”. "Hati-hati, dia sangat berbahaya,” kata Prigozhin.
Wagner tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar, Rabu.
REUTERS
Baca Juga: Zelensky Akui Rusia Catat Kemajuan dalam Pertempuran di Ukraina Timur