TEMPO.CO, Jakarta - Jurnalis terkenal Rusia Alexander Nevzorov dihukum in absentia 8 tahun penjara oleh sebuah pengadilan Moskow, Rabu, 1 Februari setelah menyatakan ia bersalah karena menyebar “berita palsu” tentang tentara Rusia.
Para penyelidik membuka kasus melawan Nevzorov tahun lalu untuk sebuah pos di media sosial di mana ia menuduh pasukan bersenjata Rusia secara sengaja menembaki sebuah rumah sakit bersalin di kota Mariupol, Ukraina, sebuah pernyataan yang menurut Moskow palsu.
Baca Juga:
Pengadilan itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia akan menjalani masa tahanannya itu di sebuah koloni tahanan jika ia kembali ke Rusia, dan dilarang untuk mengelola konten internet selama empat tahun.
Nevzorov, yang mengelola saluran YouTube dengan hampir 2 juta pelanggan, menyebutkan investigasi terhadapnya konyol. Ia telah meninggalkan negeri itu bersama istrinya Maret tahun lalu. Ia diberikan kewarganegaraan Ukraina pada Juni setelah secara terang-terangan mengecam invasi Rusia, menyebut perang itu sebuah “kejahatan” dan Ukraina adalah korbannya.
Delapan hari setelah menginvasi Ukraina, Februari tahun lalu, Rusia meloloskan undang-undang yang mengatur hukuman penjara hingga 15 tahun untuk orang-orang yang didakwa menyebarkan secara sengaja berita-berita “palsu” tentang militer Rusia.
Rusia sejak saat itu memblokir akses ke situs-situs berita yang menerbitkan konten-konten yang bertentangan dengan pernyataan resmi Moskow tentang konflik. Sementara itu, puluhan orang Rusia dan media-media berita Internasional telah meninggalkan negeri tersebut.
REUTERS
Baca Juga: Suami Istri Rusia Ditangkap Saat Makan Malam Romantis karena Bahas Ukraina