Rio berniat untuk membayar biaya pencarian jika diminta pemerintah, kata kepala divisi bijih besi Simon Trott kepada wartawan. Ia menambahkan akan ada investigasi penuh mengenai situasi kehilangan dan perusahaan akan menerapkan pengawasan tambahan untuk mencegah kejadian berulang.
Rio mengatakan bahwa mereka akan menginvestigasi apakah penggunaan kontraktor-kontraktor spesialis memadai, yang mempercayakan alat pengukur itu kepada SGS Australia dan Centurion untuk secara berturut-turut mengemas dan mengirimnya.
SGS tidak segera menanggapi permintaan untuk berkomentar.
Centurion mengatakan, dalam sebuah pernyataan, mereka sedang mencari jawaban tentang bagaimana kapsul tersebut dapat terlepas selama transportasi mengingat peti dan palet yang disediakan SGS tiba di Perth dalam kondisi yang sama seperti ketika awal perjalanan, dan data GPS tidak menemukan perubahan yang tiba-tiba dalam kecepatan.
“Dari perspektif pengangkutan dan logistik ini mengindikasikan sebuah perjalanan rutin, dan fakta bahwa peti itu tidak dibuka selama seminggu hingga setelah memperkuat pandangan itu,” kata Centurion.
Kepala Pejabat Kesehatan Western Australia Andrew Robertson mengatakan akan ada sebuah investigasi dan tuntutan akan dipertimbangkan berdasarkan undang-undang keamanan radiasi tahun 1975. Hukuman maksimum untuk kegagalan menangani zat radioaktif dengan aman adalah denda sebesar A$1.000 (sekitar Rp 10,5 juta) dan A$50 (sekitar Rp 528 ribu) per hari pelanggaran berlanjut, meskipun pemerintah negara bagian mengatakan, Rabu, sedang mempertimbangkan perubahan undang-undang untuk memungkinkan hukuman yang lebih besar.
REUTERS
Baca Juga: Kunjungi Kongo, Paus Fransiskus Desak Negara Kaya Lepaskan Afrika