TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Taiwan Tsai Ing-wen bertelepon dengan Presiden Republik Cek terpilih Petr Pavel pada Senin, 30 Januari 2023. Sikap Tsai yang bertelepon itu, tidak biasa karena hubungan keduanya tidak resmi dan hal ini bisa membuat Cina marah.
Dalam pembicaraan pertelepon tersebut, Tsai dan Pavel saling berbagi nilai-nilai kebebasan, demokrasi dan HAM. Pembicaraan pertelepon dilakukan selama 15 menit, yang dibenarkan oleh kantor Kepresidenan Taiwan dan Republik Cek. Pavel bahkan berharap bisa tatap muka dengan Presiden Tsai di masa depan.
Baca juga: Mengenang Vaclav Havel, Sastrawan yang Menjadi Presiden Cekoslovakia
Today, I spoke with the president of Taiwan Tsai Ing-wen. I thanked her for her congratulations and I assured her that Taiwan and the Czech Republic share the values of freedom, democracy, and human rights. We agreed on strengthening our partnership.
— Petr Pavel (@general_pavel) January 30, 2023
Sebagian besar negara-negara di dunia menghindari interaksi dengan Taiwan di level pejabat tinggi dan Presiden Taiwan. Sebab mereka tak mau dianggap memprovokasi oleh Cina, yang saat ini menjadi negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia.
Beijing menilai Taiwan sebagai bagian dari tak terpisahkan dari Cina dan menuntut negara-negara lain untuk mengakui kedaulatan satu Cina, di mana Taiwan yang punya pemerintahan terpilih secara demokrasi, menolaknya.
Sebelumnya pada 2016, mantan Preside Amerika Serikat Donald Trump bertelepon dengan Presiden Tsai tak lama setelah memenangkan pemilu Presiden Amerika Serikat. Langkah Trump tersebut, langsung membuat Beijing protes.
Tsai mengatakan pihaknya berharap di bawah kepemimpinan Presiden Pavel, Republik Cek mau tetap bekerja sama dengan Taiwan dalam mempromosikan kemitraan yang akrab. Tsai pun ingin tetap bisa menjalin kontak dengan Pavel.
“Interaksi bilateral antara Taiwan dan Republik Cek, dekat dan baik,” demikian keterangan Presiden Tsai.
Pavel adalah mantan panglima militer Republik Cek dan pejabat tinggi di NATO. Dia memenangkan pemilu Republik Cek pada Sabtu, 28 Januari 2023. Dia menulis di Twitter, Taiwan dan Republik Cek punya nilai-nilai kebebasan, demokrasi dan HAM yang sama.
Sumber: Reuters
Baca juga:Tsai Ing-wen Ingin Taiwan Tetap Milik Rakyat
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.