Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amerika Serikat Akan Akhiri Darurat COVID-19 Pada 11 Mei

Reporter

image-gnews
Emma Amankwaah, 4 tahun, menerima vaksin Covid-19 merk Moderna di Skippack Pharmacy di Schwenksville, Pennsylvania, AS, 20 Juni 2022. Presiden Joe Biden mengatakan Amerika Serikat menjadi negara pertama yang mengesahkan vaksinasi Covid-19 untuk bayi di bawah umur lima tahun (Balita). REUTERS/Hannah Beier
Emma Amankwaah, 4 tahun, menerima vaksin Covid-19 merk Moderna di Skippack Pharmacy di Schwenksville, Pennsylvania, AS, 20 Juni 2022. Presiden Joe Biden mengatakan Amerika Serikat menjadi negara pertama yang mengesahkan vaksinasi Covid-19 untuk bayi di bawah umur lima tahun (Balita). REUTERS/Hannah Beier
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joe Biden akan mengakhiri keadaan darurat nasional (PHE) untuk COVID-19  pada 11 Mei mendatang. Menurut Gedung Putih pada Selasa 31 Januari 2023, langkah ini diambil karena sebagian besar dunia telah kembali mendekati keadaan normal, setelah pandemi virus corona merebak sekitar tiga tahun lalu.

Baca juga: Amerika Curiga Ada Warga Salahgunakan Program Bantuan Covid-19

Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih (OMB) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa deklarasi, yang akan berakhir dalam beberapa bulan mendatang, akan diperpanjang lagi hingga 11 Mei dan kemudian dihentikan.

"Pelonggaran ini sejalan dengan komitmen Administrasi sebelumnya untuk memberikan pemberitahuan setidaknya 60 hari sebelum penghentian PHE," kata OMB dalam pernyataan kebijakan administrasi seperti dilansir Reuters.

Langkah untuk mengakhiri deklarasi darurat nasional dan darurat kesehatan masyarakat akan secara resmi merestrukturisasi respons pemerintah federal dalam menangani COVID-19 sebagai ancaman endemik terhadap kesehatan masyarakat.

Pemerintah telah membayar vaksin COVID-19, beberapa tes dan perawatan tertentu berdasarkan deklarasi PHE. Ketika kedaluwarsa, biaya tersebut akan ditransfer ke asuransi swasta dan rencana kesehatan pemerintah.

Keputusan ini diambil ketika anggota parlemen telah mengakhiri elemen darurat. Termasuk penarikan sebagian besar bantuan dana untuk penanggulangan COVID-19 federal. Dana ini akan digunakan untuk pengembangan vaksin dan perawatan kesehatan.

Mantan presiden Donald Trump pertama kali menyatakan pandemi COVID-19 sebagai darurat nasional pada 13 Maret 2020. Keadaan darurat telah berulang kali diperpanjang oleh Biden sejak dia menjabat pada Januari 2021.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, lebih dari 1,1 juta orang di AS telah meninggal karena COVID-19 sejak 2020, termasuk sekitar 3.700 kematian pada pekan lalu. Kongres telah menumpulkan jangkauan darurat kesehatan masyarakat yang berdampak paling langsung pada orang Amerika, karena seruan politik untuk mengakhiri deklarasi darurat semakin intensif. 

Dalam beberapa bulan terakhir, anggota parlemen telah menolak permintaan pemerintahan Biden untuk memperpanjang vaksin dan pengujian COVID-19 secara gratis. Tahun lalu Biden mengesahkan undang-undang paket bantuan COVID-19 senilai US$1,7 triliun.

Biaya vaksin COVID-19 juga diperkirakan akan meroket ketika pemerintah tidak lagi menggelontorkan bantuan. Pfizer mengatakan, mereka akan membebankan biaya hingga US$130 per dosis. Sejauh ini hanya 15 persen warga Amerika yang telah menerima dosis booster.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dituduh Terlibat dalam Penyerangan Tentara Amerika Serikat, Iran Surati PBB

10 jam lalu

Tentara pemerintah saat melakukan operasi pembersihan ranjau yang ditanam oleh kelompok al-Houthi di Marib, Yaman, 4 Oktober 2015. Yaman mengusir Duta Besar Iran karena diduga Iran menjadi pemasok senjata dan ranjau ke pemberontak Houthi. REUTERS/Stringer
Dituduh Terlibat dalam Penyerangan Tentara Amerika Serikat, Iran Surati PBB

Iran dalam suratnya ke PBB membantah keterlibatannya dalam serangan terhadap tentara AS oleh kelompok Houthi.


Ada Peningkatan Kasus Covid-19 di Jakarta, Dinkes DKI: Masih Terkendali

13 jam lalu

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ngabila Salama, berpose di ruang kerja. (Foto: Antara)
Ada Peningkatan Kasus Covid-19 di Jakarta, Dinkes DKI: Masih Terkendali

Dinkes DKI menilai kenaikan kasus Covid-19 di DKI Jakarta saat ini masih terkendali. Tidak ada kenaikan angka perawatan di rumah sakit.


Israel dan AS Tuding Hamas Lakukan Perkosaan pada 7 Oktober, Tapi Tolak Diselidiki PBB

14 jam lalu

Pemandangan dari udara menunjukkan kerusakan yang terjadi setelah infiltrasi massal oleh kelompok bersenjata Hamas dari Jalur Gaza, di Kibbutz Beeri di Israel selatan, 11 Oktober 2023. REUTERS/ Ilan Rosenberg
Israel dan AS Tuding Hamas Lakukan Perkosaan pada 7 Oktober, Tapi Tolak Diselidiki PBB

Israel dan Amerika Serikat mengklaim terjadinya perkosaan oleh Hamas terhadap sejumlah perempuan dalam serangan pada 7 Oktober lalu.


Papua Nugini akan Rekrut Polisi Australia Jadi Pejabat di Kepolisian

15 jam lalu

James Marape, Perdana Menteri Papua Nugini. Sumber: Reuters
Papua Nugini akan Rekrut Polisi Australia Jadi Pejabat di Kepolisian

Papua Nugini akan merekrut petugas kepolisian Australia untuk posisi-posisi penting dalam kepolisian nasionalnya


Tersangka Pembunuh Berantai di Los Angeles Didakwa Bunuh Tiga Tunawisma

15 jam lalu

Ilustrasi penembakan. dentistry.co.uk
Tersangka Pembunuh Berantai di Los Angeles Didakwa Bunuh Tiga Tunawisma

Seorang tersangka pembunuh berantai di Los Angeles didakwa melakukan pembunuhan empat orang, termasuk tiga orang tunawisma yang sedang tidur di jalanan.


Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

18 jam lalu

Tiga pialang memperhatikan pergerakan harga saham di bursa saham Sao Paulo, Brasil, (8/8). Indeks saham di Brasil mengalami penuruanan tajam akibat turunnya peringkat utang Amerika Serikat. AP/Andre Penner
Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas


Mantan Duta Besar AS untuk Bolivia Dituduh Jadi Mata-Mata Kuba Selama Empat Dekade

19 jam lalu

Victor Manuel Rocha, mantan duta besar amerika serikat untuk Bolivia. REUTERS
Mantan Duta Besar AS untuk Bolivia Dituduh Jadi Mata-Mata Kuba Selama Empat Dekade

Manuel Rocha didakwa atas tindakan mata-mata untuk pemerintah Kuba selama lebih dari 40 tahun.


Donasi untuk Mahasiswa Palestina Korban Penembakan AS Tembus Hampir Rp15 M

20 jam lalu

Hisham Awartani, Tahseen Ali, dan Kenan Abdulhamid ditembak saat dalam perjalanan makan malam keluarga di Vermont, AS pada Minggu, 26 November 2023. (X)
Donasi untuk Mahasiswa Palestina Korban Penembakan AS Tembus Hampir Rp15 M

Lebih dari US$950.000 atau sekitar Rp14,7 miliar telah dikumpulkan untuk pemulihan salah satu dari tiga mahasiswa Palestina yang ditembak di Vermont


Gedung Putih Ingatkan Amerika Kehabisan Uang Danai Perang Ukraina

20 jam lalu

Presiden AS Joe Biden berbicara tentang rencana pemerintahannya untuk memperkuat manufaktur Amerika selama penampilan singkat di South Court Auditorium di Gedung Putih di Washington, AS, 25 Januari 2021. [REUTERS / Kevin Lamarque]
Gedung Putih Ingatkan Amerika Kehabisan Uang Danai Perang Ukraina

Direktur Anggaran Gedung Putih memperingatkan kongres bahwa Amerika Serikat hampir kehabisan uang dan waktu dalam membantu Ukraina.


Top 3 Dunia: Viral WN Malaysia Tak Bisa Bahasa Melayu, Muslim AS Ogah Dukung Biden

22 jam lalu

Taruna sekolah membawa bendera nasional saat mereka berpartisipasi dalam pawai perayaan Hari Kemerdekaan Malaysia di Kuala Lumpur, Malaysia 31 Agustus 2022. REUTERS/Hasnoor Hussain
Top 3 Dunia: Viral WN Malaysia Tak Bisa Bahasa Melayu, Muslim AS Ogah Dukung Biden

Top 3 dunia adalah warga negara Malaysia tak bisa bahasa Melayu saat urus paspor, Biden kehilangan dukungan dari Muslim AS karena Israel.