TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joe Biden akan mengakhiri keadaan darurat nasional (PHE) untuk COVID-19 pada 11 Mei mendatang. Menurut Gedung Putih pada Selasa 31 Januari 2023, langkah ini diambil karena sebagian besar dunia telah kembali mendekati keadaan normal, setelah pandemi virus corona merebak sekitar tiga tahun lalu.
Baca juga: Amerika Curiga Ada Warga Salahgunakan Program Bantuan Covid-19
Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih (OMB) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa deklarasi, yang akan berakhir dalam beberapa bulan mendatang, akan diperpanjang lagi hingga 11 Mei dan kemudian dihentikan.
"Pelonggaran ini sejalan dengan komitmen Administrasi sebelumnya untuk memberikan pemberitahuan setidaknya 60 hari sebelum penghentian PHE," kata OMB dalam pernyataan kebijakan administrasi seperti dilansir Reuters.
Langkah untuk mengakhiri deklarasi darurat nasional dan darurat kesehatan masyarakat akan secara resmi merestrukturisasi respons pemerintah federal dalam menangani COVID-19 sebagai ancaman endemik terhadap kesehatan masyarakat.
Pemerintah telah membayar vaksin COVID-19, beberapa tes dan perawatan tertentu berdasarkan deklarasi PHE. Ketika kedaluwarsa, biaya tersebut akan ditransfer ke asuransi swasta dan rencana kesehatan pemerintah.
Keputusan ini diambil ketika anggota parlemen telah mengakhiri elemen darurat. Termasuk penarikan sebagian besar bantuan dana untuk penanggulangan COVID-19 federal. Dana ini akan digunakan untuk pengembangan vaksin dan perawatan kesehatan.
Mantan presiden Donald Trump pertama kali menyatakan pandemi COVID-19 sebagai darurat nasional pada 13 Maret 2020. Keadaan darurat telah berulang kali diperpanjang oleh Biden sejak dia menjabat pada Januari 2021.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, lebih dari 1,1 juta orang di AS telah meninggal karena COVID-19 sejak 2020, termasuk sekitar 3.700 kematian pada pekan lalu. Kongres telah menumpulkan jangkauan darurat kesehatan masyarakat yang berdampak paling langsung pada orang Amerika, karena seruan politik untuk mengakhiri deklarasi darurat semakin intensif.
Dalam beberapa bulan terakhir, anggota parlemen telah menolak permintaan pemerintahan Biden untuk memperpanjang vaksin dan pengujian COVID-19 secara gratis. Tahun lalu Biden mengesahkan undang-undang paket bantuan COVID-19 senilai US$1,7 triliun.
Biaya vaksin COVID-19 juga diperkirakan akan meroket ketika pemerintah tidak lagi menggelontorkan bantuan. Pfizer mengatakan, mereka akan membebankan biaya hingga US$130 per dosis. Sejauh ini hanya 15 persen warga Amerika yang telah menerima dosis booster.