TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Eksekutif TikTok Shou Zi Chew akan tampil di hadapan Komite Energi dan Perdagangan AS, Maret, saat para pembuat undang-undang itu meneliti aplikasi berbagi-video milik China. Chen akan bersaksi di depan komite tersebut pada 23 Maret, yang akan menjadi kemunculan pertamanya di hadapan komite kongres, kata Perwakilan Cathy McMorris Rodgers, ketua panel dari Republik, dalam sebuah pernyataan, Senin, 30 Januari 2023.
Berita ini muncul setelah Komite Urusan Luar Negeri DPR berencana mengambil suara bulan depan untuk sebuah rancangan undang-undang yang ditujukan memblokir penggunaan TikTok di Amerika Serikat karena kekhawatiran akan keamanan nasional.
"TikTok milik ByteDance secara sadar telah memungkinkan Partai Komunis China untuk mengakses data pengguna Amerika,” kata McMorris Rodgers, sambil menambahkan bahwa rakyat Amerika berhak tahu bagaimana tindakan-tindakan ini mempengaruhi privasi dan keamanan data mereka.
TikTok, Senin, memastikan Chew akan bersaksi.
Jumat, TikTok mengatakan "seruan untuk larangan total TikTok mengambil sedikit pendekatan pada keamanan nasional dan pendekatan sedikit pada isu-isu industri yang luas seperti keamanan data, privasi, dan bahaya daring.”
McMorris Rodgers dan legislator dari Republik lainnya telah meminta lebih banyak informasi dari TikTok. Mereka ingin tahu dampaknya pada anak-anak muda di tengah-tengah kekhawatiran akan konten-konten yang berbahaya, dan mereka ingin detail tambahan tentang potensi eksploitasi seksual pada anak-anak di platform tersebut, kata pernyataan itu.
Selama tiga tahun, TikTok – yang telah memiliki lebih dari 100 juta pengguna AS– telah berusaha meyakinkan Washington bahwa data personal warga negara AS tidak dapat diakses dan kontennya tidak dapat dimanipulasi oleh Partai Komunis China atau siapa pun di bawah pengaruh Beijing.
Komite Investasi Asing di Amerika Serikat (CFIUS) milik pemerintah, sebuah badan keamanan nasional yang berpengaruh, pada 2020 memerintahkan ByteDance untuk mencabut TikTok karena ketakutan bahwa data pengguna AS dapat diberikan kepada pemerintah China.
CFIUS dan TikTok telah mengadakan pembicaraan selama lebih dari dua tahun bertujuan untuk menghasilkan sebuah kesepakatan keamanan nasional untuk melindungi data pengguna TikTok AS.
REUTERS
Baca Juga: Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Tewaskan 32, Polisi Menjadi Target