Membendung China
Dalam pertemuan dengan pejabat senior Korea Selatan, Stoltenberg mengatakan kejadian di Eropa dan Amerika Utara saling berhubungan dengan kejadian di kawasan lain. Dia menyebut aliansi militer Barat tersebut ingin membantu mengelola ancaman global dengan meningkatkan kemitraan di Asia. Dia menyinggung Beijing secara langsung.
"Kami percaya bahwa kami harus terlibat dengan China dalam isu-isu seperti pengendalian senjata, perubahan iklim, dan isu lainnya," katanya. "Tetapi pada saat yang sama, kami sangat jelas bahwa China menimbulkan tantangan terhadap nilai-nilai kami, kepentingan kami, dan keamanan kami."
Menanggapi pertanyaan tentang pernyataan Stoltenberg, juru bicara kementerian luar negeri China Mao Ning mengatakan pada Senin bahwa China adalah mitra negara, bukan tantangan, dan tidak mengancam kepentingan atau keamanan negara mana pun.
"Kami juga berharap NATO akan meninggalkan mentalitas Perang Dingin dan konsep konfrontasi blok, dan berbuat lebih banyak untuk keamanan dan stabilitas Eropa dan dunia," kata Mao dalam jumpa pers rutin.
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah pada Senin, Korea Utara menyebut kunjungan Stoltenberg sebagai "awal dari konfrontasi dan perang karena membawa awan gelap 'Perang Dingin baru' ke kawasan Asia-Pasifik".
Baca juga: Yoon Suk Yeol Jadi Presiden Korea Selatan Pertama yang Hadiri KTT NATO
REUTERS