TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Jepang menyatakan akan terus memantau situasi Covid-19 di China. Langkah ini diambil satu hari setelah Kedutaan Besar China di Jepang melanjutkan penerbitan visa biasa bagi warga negara Jepang yang bepergian ke negeri Panda.
Baca juga: Jepang Mewajibkan Tes Covid-19 Negatif untuk Pelancong China
Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno di Tokyo pada Senin, 30 Januari 2023, mengatakan, di samping pemantauan situasi di China, pemerintah Jepang akan menangani secara fleksibel langkah-langkah kontrol perbatasan.
Beijing telah berhenti mengeluarkan visa untuk warga negara Jepang awal bulan ini, setelah Tokyo memperketat aturan kontrol perbatasan COVID-19 untuk pelancong yang datang langsung dari China.
Pelonggaran pembatasan Covid-19 di China diikuti oleh gelombang infeksi di hampir seluruh wilayah negara itu. Seorang ilmuwan pemerintah terkemuka mengatakan pada 21 Januari bahwa 80 persen warga di China telah terinfeksi.
Kasus yang diperkirakan mengalami peningkatan besar dalam beberapa bulan mendatang menjadi kecil.
Beberapa ahli telah memperingatkan bahwa liburan Tahun Baru Imlek akan memicu gelombang infeksi di daerah pedesaan yang kurang siap menghadapinya. Tahun Baru Imlek sebelum pandemi dikenal sebagai migrasi manusia terbesar di dunia.
Namun, pekan lalu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China mengatakan tidak ada peningkatan yang signifikan dalam kasus selama liburan. Jumlah kasus Covid-19 yang parah dan kematian telah menurun, dan tidak ada strain mutan baru yang teridentifikasi.
CDC juga mengatakan minggu lalu kasus Covid-19 yang sakit kritis di China turun 72 persen dari puncaknya pada awal bulan ini. Sementara kematian harian di antara pasien Covid-19 di rumah sakit turun 79 persen dari puncaknya.
Beberapa ahli global mengatakan, data China yang dilaporkan tentang kematian terkait Covid-19 mungkin jauh lebih rendah dari jumlah sebenarnya karena tidak termasuk mereka yang meninggal di rumah. Sedangkan beberapa dokter mengatakan mereka tidak disarankan untuk menyebut Covid-19 sebagai penyebab kematian.
Baca juga: Cina Tangguhkan Visa bagi Pelancong Korea Selatan dan Jepang
REUTERS