TEMPO.CO, Jakarta - Setelah mendapat kepastian bantuan tank moderen Leopard 2, Abrams dan Challenger 2, Ukraina meminta jet tempur F-16 dari Amerika Serikat.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby membenarkan adanya permintaan Ukraina tersebut. "Kami tidak memiliki sistem senjata tambahan untuk dibicarakan hari ini," katanya di Gedung Putih, Jumat, 27 Januari 2023.
Baca juga Ukraina Bentuk Pasukan Khusus Drone, Gunakan Satelit Starlink Milik Elon Musk
Rusia dan Ukraina sedang mempersiapkan serangan besar-besaran musim semi, meskipun Washington telah menyarankan Ukraina untuk menunggu sampai senjata terbaru tersedia dan pelatihan telah diberikan - sebuah proses yang diperkirakan akan memakan waktu beberapa bulan.
Moskow menuduh Presiden AS Joe Biden memperpanjang perang dengan mempersenjatai Kyiv. Ukraina mengatakan satu-satunya cara untuk mengakhiri perang adalah sekutu memberikan senjata untuk memenangkannya.
Baca Juga:
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan situasi di garis depan tetap sangat akut, khususnya di wilayah timur Donetsk.
Dalam pidato Jumat malam, Zelenskiy mengatakan pasukan Rusia tidak hanya menyerbu posisi Ukraina tetapi juga menghancurkan kota dan desa di sekitar mereka.
Di desa Bohoiavlenka di wilayah Donetsk, tentara mengatakan pertempuran di sekitar kota terdekat Vuhledar telah meningkat, dengan pasukan Rusia terus berusaha maju dan merebutnya.
Vuhledar mendapat serangan gencar dalam 24 jam terakhir, dengan tujuh bangunan dan dua sekolah rusak, kata Yevhen Nazarenko, juru bicara brigade ke-68 tentara Ukraina, kepada Reuters.
"Mereka terus-menerus menggunakan tembakan artileri, penerbangan. Tidak ada satu menit pun yang tenang di sini," katanya.
Asap hitam tebal membubung di atas Bohoiavlenka dan ledakan terdengar di latar belakang. Beberapa rumah rusak.
Oleh Synehubov, gubernur wilayah timur laut Kharkiv, mengatakan pertempuran sengit terus berlanjut di sepanjang garis depan di sana, tetapi pasukan Ukraina bertahan dari tekanan Rusia.
REUTERS