TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 30 organisasi masyarakat (ormas), berkumpul di luar Kedutaan Swedia di Kuala Lumpur pada Jumat, 27 Januari 2023. Perwakilan dari ormas tersebut menyerahkan nota protes terhadap pembakaran Al Quran oleh seorang politisi sayap kanan di Swedia.
Baca: Pembakaran Al Quran, Kepala Asosiasi Umat Muslim Aljazair Serukan Boikot
Dewan Permusyawaratan Organisasi Islam Malaysia (Mapim) Mohd Azmi Abdul Hamid mengatakan kepada Bernama bahwa nota protes telah diserahkan kepada perwakilan Duta Besar Swedia untuk Malaysia Joachim Bergstrom.
Pemimpin partai politik Stram Kurs dari Denmark, Rasmus Paludan, membakar Al-Qur'an di Stockholm, Swedia, pada 21 Januari. Paludan telah beberapa kali menggelar aksi unjuk rasa membakar Al Quran, termasuk pada April tahun lalu.
Pembakaran Al Quran di Swedia bermula saat Paludan melakukan demonstrasi di depan Kedutaan Besar Turki pada akhir pekan lalu. Usai menyampaikan gagasannya selama kurang lebih satu jam, Paludan membakar Al Quran dengan korek api.
Tak hanya membakar, Paludan juga menyampaikan sikap meremehkan Islam dan migrasi ke Swedia. Bahkan, ia mengklaim aksinya itu merupakan bentuk kebebasan berekspresi. Jika ada yang tidak terima, sebaiknya segera keluar dari Swedia.
“Jika Anda tidak berpikir harus ada kebebasan berekspresi, Anda harus tinggal di tempat lain,” kata Rasmus Paludan kepada massa di sana.
Unjuk rasa Paludan ini memicu protes dan kecaman dari negara-negara muslim dunia, termasuk Malaysia dan negara tetangga Indonesia. Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengutuk dan meminta Pemerintah Swedia segera mengambil tindakan atas apa yang disebutnya sebagai aksi "islamophobia" itu.
"Malaysia mengecam kejahatan kebencian berulang yang menargetkan Muslim di dunia serta segala bentuk hasutan untuk kebencian dan mengipasi rasisme dalam kata-kata atau perbuatan dan pandangan dengan perhatian serius meningkatnya gelombang ujaran kebencian karena keyakinan atau etnis," kata Anwar Ibrahim dalam pernyataan pers, Senin, 23 Januari 2023.
Secara terpisah pada akhir pekan lalu, aksi pembakaran dan penyobekan kitab suci umat Islam oleh politikus sayap kanan terjadi di Den Haag, Belanda. Kementerian Luar Negeri Malaysia pada Jumat, 27 Januari 2023, meminta badan global terkait di PBB untuk turun tangan menyelesaikan masalah ini.
Simak: Ulama di 1,000 Abrahamic Circles Mengutuk Pembakaran Al Quran di Swedia
BERNAMA | THE STAR | REUTERS