TEMPO.CO, Jakarta - Partai Palang Pracharat pro-militer yang berkuasa di Thailand telah memilih veteran politik dan mantan panglima militer Prawit Wongsuwon sebagai calon perdana menteri. Seorang pejabat senior mengkonfirmasi kabar ini di tengah persiapan partai-partai untuk pemilihan yang harus digelar pada Mei mendatang.
Baca: Wisatawan Cina Membludak di Thailand, Pemesanan Atraksi Gajah Meningkat
"Dia pusat partai, anggota kami, semua anggota parlemen melihatnya berbakat dan paling cocok," kata wakil ketua Palang Pracharat, Paiboon Nititawan, setelah rapat partai pada Jumat, 27 Januari 2023.
Prawit biasanya dikenal sebagai kingmaker atau pembuat kesepakatan politik yang mahir dalam pembentukan konservatif Thailand dan wakil perdana menteri saat ini. Dalam kontestasi mendatang, kemungkinan, Prawit akan melawan Paetongtarn Shinawatra dari Partai Pheu Thai. Putri dari mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra yang mengasingkan diri itu, telah menyatakan kesiapannya untuk posisi puncak.
Prawit, 77 tahun, juga berpeluang untuk berhadapan dengan perdana menteri petahana Prayuth Chan-ocha, yang telah bergabung dengan Partai Persatuan Bangsa Thailand. Prayuth, 68 tahun disebut sebagai anak didik politik dari Prawit.
Prayuth telah mengisyaratkan upaya untuk memperpanjang kekuasaannya. Dia berkuasa dimulai dengan kudeta yang dipimpinnya delapan tahun lalu.
Prawit dan Prayuth adalah mantan kepala tentara yang sering menyebut satu sama lain sebagai saudara. Mereka berasal dari unit elit Pengawal Ratu. Keduanya terlibat dalam kudeta terhadap pemerintah yang dikendalikan oleh keluarga Shinawatra.
Meskipun memiliki basis elektoral yang konservatif, beberapa pengamat mengatakan kedua jenderal yang mencalonkan diri untuk partai yang berbeda bisa menjadi strategis dan menguntungkan untuk memastikan mereka tetap berkuasa.
"Ada kemungkinan kuat bahwa mereka akan bekerja sama selama dan setelah pemungutan suara," kata Ben Kiatkwankul, mitra penasehat urusan pemerintah, Maverick Consulting Group.
Ben menambahkan, strategi "Divide dan Conquer" mungkin berhasil. Partai Prawit diperkirakan mampu memenangkan suara di daerah tempat Prayuth mungkin tidak populer.
Prawit belum memberikan komentar atas pengusungannya ini. Akan tetapi ketika ditanya minggu lalu apakah dia siap untuk menjadi perdana menteri, dia berkata: "Pilih saja saya."
Dalam sebuah posting Facebook pada Rabu, Prawit mengatakan politisi harus dapat bekerja dengan semua pihak. "(Politisi juga harus) berkompromi untuk mengurangi konflik dan mematuhi kepentingan publik."
Simak: Kecelakaan Mobil di Thailand, 11 Orang Tewas Terbakar Hidup-hidup
REUTERS