TEMPO.CO, Jakarta -Indonesia dan Korea Selatan merayakan 50 tahun hubungan diplomatik pada 2023. Relasi yang sudah mencapai kemitraan strategis khusus ini diharapkan dapat makin kuat, dengan dua fokus pada tantangan mendatang.
Baca juga: Krisis Indo-Pasifik, Korsel dan Indonesia Bisa Pelopori Kerja Sama Negara Menengah
"(Fokus) pertama, membangun ekonomi yang lebih hijau dan berkelanjutan," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan pidato melalui tautan video saat perayaan bilateral RI-Korea Selatan di Jakarta, Kamis, 26 Januari 2023. Retno, mengenai hal ini mencatat, Korea Selatan sudah investasi di industri baja dan kendaraan listrik Indonesia.
"Kedua, mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo Pasifik," kata Retno.
Retno menyinggung tantangan zaman ini sangat beragam, seperti pandemi, ancaman resesi, hingga dinamika geopolitik di Indo-Pasifik. Oleh sebab itu, perayaan setengah abad ini, menurut Retno, merupakan momentum memperkuat kemitraan.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan dengan Presiden Republik Korea atau Korea Selatan Yoon Suk-yeol di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, Kamis sore, 28 Juli 2022. Sumber: Biro Setpres
Indo-Pasifik dewasa ini jadi salah satu kawasan dengan kepentingan politik, strategis, dan ekonomi yang tinggi. Secara ekonomi, Indo-Pasifik adalah pusat perdagangan dari berbagai tingkatan.
Tensi regional cukup meninggi dalam beberapa bulan terakhir seperti uji coba nuklir Korea Utara, hingga manuver China melakukan latihan militer di seputar pulau Taiwan, yang Beijing klaim bagian dari teritorialnya.
Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin, yang juga bergabung melalui video pra-rekam, mengenang kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Seoul untuk bertemu timpalannya Yoon Suk-yeol pada tahun lalu. Dia mendukung keketuaan Indonesia di ASEAN secara penuh pada tahun ini, sebagai mitra wicara bagi blok regional Asia tenggara itu.
Tahun lalu, volume perdagangan bilateral Indonesia dan Korea Selatan mencapai US$20,57 miliar atau sekitar Rp307 triliun, angka tertinggi selama lima tahun terakhir. Bidang kerja sama kedua negaranya termasuk di antaranya keamanan, investasi maritim, pariwisata, dan kesehatan.
Pada 2023, Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea (IK CEPA) akan mulai berlaku. Korea juga terlibat dalam pembangunan ibu kota baru Nusantara dengan total investasi sebesar US$6,37 miliar atau sekitar Rp 6,7 triliun, yang diklaim membuka hingga 508.000 lapangan kerja.
Baca juga: RI - Korea Selatan Kejar Ratifikasi IK-CEPA untuk Pemulihan Ekonomi dari Pandemi
DANIEL A. FAJRI