TEMPO.CO, Jakarta - Russia mengatakan, Kamis, 26 Januari 2023, bahwa mereka melihat pengiriman tank-tank yang dijanjikan Barat kepada Ukraina sebagai bukti keterlibatan Amerika Serikat dan Eropa secara langsung dan semakin meningkat ke dalam konflik. Kremlin bereaksi untuk pertama kalinya terhadap pengumuman oleh Amerika Serikat dan Jerman, Rabu, bahwa mereka akan mempersenjatai Ukraina dengan puluhan tank tempur dalam perjuangannya melawan Rusia.
Baca Juga: Diduga Mata-mata Rusia, Warga Jerman Dibekuk di Bandara Munich
“Ada pernyataan-pernyataan yang konstan dari ibukota-ibukota Eropa dan Washington bahwa pengiriman sistem persenjataan ke Ukraina, termasuk tank-tank, sama sekali tidak menunjukkan keterlibatan negara-negara ini atau sekutu di dalam permusuhan di Ukraina,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada wartawan.
“Kami tentu saja tidak sepakat dengan hal ini, dan di Moskow, segala sesuatu yang sekutu dan ibukota-ibukota yang saya sebutkan sedang lakukan yang terlihat sebagai keterlibatan di dalam konflik. Kami melihat hal ini terus meningkat.”
Presiden AS Joe Biden mengatakan tank-tank itu “tidak menimbulkan ancaman ofensif” kepada Rusia dan bahwa mereka perlu membantu Ukraina “memperbaiki kemampuan mereka untuk bermanuver di medan terbuka.”
Ukraina telah mengusahakan ratusan tank modern untuk membentuk apa yang disebut Presiden Volodymyr Zelensky sebuah “tinju kebebasan” yang dapat memberikan pasukannya kekuatan menembak untuk memecah garis pertahanan dan merebut kembali teritori yang diduduki di selatan dan timur. Hingga kini, baik Ukraina dan Rusia masih mengandalkan tank-tank T-72 era Soviet.
Rusia, yang melancarkan perang dengan menginvasi Ukraina 24 Februari tahun lalu, kian menggambarkannya sebagai konfrontasi dengan NATO.
“Jalannya operasi militer khusus di Ukraina menunjukkan bahwa AS dan NATO berniat untuk terus berupaya menarik konflik ini keluar dan telah menjadi partisipan,” kata Nikolai Patrushev, sekutu dekat Presiden Vladimir Putin dan sekretaris Dewan Keamanannya, seperti dikutip, Kamis.
Kantor berita Interfax mengutip dia mengatakan bahwa "bahkan dengan akhir fase panas konflik Ukraina, dunia Anglo-Saxon tidak akan menghentikan perang proksi melawan Rusia dan sekutunya.”
REUTERS
Baca Juga: Berpose dengan Fans yang Kibarkan Bendera Rusia, Ayah Novak Djokovic Diprotes Ukraina