Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Paus Fransiskus: Homoseksualitas Bukanlah Kejahatan, Tapi Dosa

Reporter

image-gnews
Paus Fransiskus memimpin misa Natal di St. Peter's Basilica, Vatican, 24 Desember 2022. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus memimpin misa Natal di St. Peter's Basilica, Vatican, 24 Desember 2022. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPaus Fransiskus angkat suara tentang homoseksualitas. Ia mengkritik undang-undang yang mengkriminalkan homoseksualitas adalah tidak adil. Menurut dia, Tuhan mencintai semua mahluk sebagaimana adanya dan meminta para uskup Katolik yang mendukung undang-undang tersebut untuk menyambut orang-orang LGBTQ ke dalam gereja.

Baca: Paus Fransiskus Pakai Kursi Roda, Pimpin Pemakaman Eks Paus Benediktus

“Menjadi homoseksual bukanlah sebuah kejahatan,” kata Paus Fransiskus dalam sebuah wawancara hari Selasa dengan The Associated Press.

Paus Fransiskus mengakui bahwa para uskup Katolik di beberapa bagian dunia mendukung undang-undang yang mengkriminalisasi homoseksualitas atau mendiskriminasi komunitas LGBTQ. Dia menyebut homoseksual adalah sebagai dosa. Namun dia mengaitkan sikap seperti itu dengan latar belakang budaya, dan mengatakan para uskup khususnya perlu menjalani proses perubahan untuk mengakui martabat setiap orang.

“Para uskup ini harus memiliki proses pertobatan,” katanya. Ia menambahkan bahwa mereka harus menerapkan kelembutan, seperti yang Tuhan miliki untuk manusia.

Sekitar 67 negara atau yurisdiksi di seluruh dunia mengkriminalkan aktivitas seksual sesama jenis konsensual, 11 di antaranya dapat menjatuhkan hukuman mati, menurut The Human Dignity Trust, yang berupaya untuk mengakhiri undang-undang tersebut. Para ahli mengatakan bahkan ketika hukum tidak ditegakkan, mereka berkontribusi pada pelecehan, stigmatisasi, dan kekerasan terhadap orang-orang LGBTQ.

Di AS, lebih dari selusin negara bagian masih memiliki undang-undang anti-sodomi, meskipun putusan Mahkamah Agung tahun 2003 menyatakan bahwa undang-undang tersebut tidak konstitusional. Pendukung hak gay mengatakan undang-undang kuno digunakan untuk melecehkan homoseksual. Mereka menunjuk undang-undang baru, seperti "Jangan katakan gay" di Florida, yang melarang instruksi tentang orientasi seksual dan identitas gender di taman kanak-kanak hingga kelas tiga, sebagai bukti meminggirkan kaum LGBTQ.

Paus Fransiskus menyatakan Undang-undang semacam itu tidak adil. "Gereja Katolik dapat dan harus bekerja untuk mengakhirinya. Ini harus dilakukan,” katanya.

Ia mengutip Katekismus Gereja Katolik dengan mengatakan bahwa kaum gay harus disambut dan dihormati, dan tidak boleh dipinggirkan atau didiskriminasi. “Kita semua adalah anak-anak Tuhan, dan Tuhan mencintai kita apa adanya dan untuk kekuatan kita masing-masing berjuang untuk martabat,” kata Paus Fransiskus berbicara kepada AP di hotel Vatikan tempatnya tinggal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Paus Fransiskus mengatakan perlu ada perbedaan antara kejahatan dan dosa sehubungan dengan homoseksualitas. “Menjadi homoseksual bukanlah kejahatan,” katanya. “Itu bukan kejahatan. Ya, tapi itu dosa. Pertama-tama mari kita bedakan antara dosa dan kejahatan. Ini juga merupakan dosa untuk tidak beramal satu sama lain,” katanya. 

Ajaran Katolik berpendapat bahwa meskipun kaum gay harus diperlakukan dengan hormat, tindakan homoseksual tidak teratur secara intrinsik. Paus Fransiskus tidak mengubah ajaran itu, namun dia telah menjangkau komunitas LGBTQ sejak 2013 dengan deklarasinya yang terkenal “Who am I to judge?” 

Namun tetap saja Paus Fransiskus dikritik oleh komunitas Katolik LGBTQ atas keputusan pada 2021 dari kantor doktrin Vatikan bahwa gereja tidak dapat memberkati persatuan sesama jenis karena Tuhan tidak dapat memberkati dosa. Vatikan pada 2008 menolak menandatangani deklarasi PBB yang menyerukan dekriminalisasi homoseksualitas.

Dalam wawancara dengan Associated Pers, Paus Fransiskus juga ditanya tentang kesehatannya. Pria berusia 86 tahun itu berkata, "Saya sehat untuk usia saya. Saya normal." Penyakit lutut telah memaksa dia menggunakan kursi roda dalam beberapa bulan terakhir.

Ia juga ditanya tentang gelombang kritik dari para kardinal dan uskup konservatif setelah kematian Benediktus. Paus Fransiskus mengatakan itu tidak menyenangkan, tapi lebih baik daripada menyembunyikannya.

Simak: Umat Katolik Berikan Penghormatan kepada Paus Benediktus XVI di St. Petrus

CNBC | NPR.ORG 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pesan Paskah Paus Fransiskus Singgung Perang Gaza

1 hari lalu

Paus Fransiskus merayakan Misa untuk memperingati Hari Perdamaian Dunia di Basilika Santo Petrus di Vatikan, 1 Januari 2022. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Pesan Paskah Paus Fransiskus Singgung Perang Gaza

Paus Fransiskus mengirimkan surat menjelang Paskah kepada umat Katolik di Tanah Suci, yang mencakup wilayah Palestina dan sekitarnya.


Paus Fransiskus Mau ke Indonesia Tahun Ini, Ada Apa?

4 hari lalu

Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan, di aula Paulus VI di Vatikan, 3 Januari 2024. Media Vatikan/Handout via REUTERS/File Foto
Paus Fransiskus Mau ke Indonesia Tahun Ini, Ada Apa?

Paus Fransiskus akan mengunjungi Indonesia. Apa saja rangkaian kegiatannya selama di sini?


Kementerian Luar Negeri Benarkan Rencana Paus Fransiskus ke Indonesia

9 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di perpustakaan Istana Apostolik di Vatikan 21 Maret 2021. [Vatican Media / Handout via REUTERS]
Kementerian Luar Negeri Benarkan Rencana Paus Fransiskus ke Indonesia

Paus Fransiskus hendak kunjungna kerja ke Indonesia sejak 2020, namun karena pandemi Covid-19 maka rencana itu pun belum terwujud.


Paus Fransiskus Belum Ingin Mengundurkan Diri

15 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus dari jendelanya dalam Misa Epifani di Vatikan, 6 Januari 2023. Vatican Media/Handout via REUTERS
Paus Fransiskus Belum Ingin Mengundurkan Diri

Dalam pengakuannya, Paus Fransiskus belum terfikirkan untuk mengudurkan diri karena masih cukup sehat menjalankan tugas kepausan.


Usai Kontroversi Ukraina, Paus Fransiskus Kecam Kegilaan Perang

15 hari lalu

Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan, di aula Paulus VI di Vatikan, 3 Januari 2024. Media Vatikan/Handout via REUTERS/File Foto
Usai Kontroversi Ukraina, Paus Fransiskus Kecam Kegilaan Perang

Paus Fransiskus mengatakan banyak anak muda yang mati dalam perang, seraya mengajak rakyat berdoa agar kegilaan perang dapat diatasi.


Ukraina Tolak Seruan Paus Fransiskus untuk Negosiasi dengan Rusia

18 hari lalu

Paus Fransiskus. REUTERS/Remo Casilli
Ukraina Tolak Seruan Paus Fransiskus untuk Negosiasi dengan Rusia

Ukraina menolak seruan Paus Fransiskus untuk bernegosiasi dengan Rusia demi mengakhiri perang.


Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata di Gaza: Tolong, Cukup!

24 hari lalu

Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan, di aula Paulus VI di Vatikan, 3 Januari 2024. Media Vatikan/Handout via REUTERS/File Foto
Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata di Gaza: Tolong, Cukup!

Paus Fransiskus menyerukan upaya untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dengan mengatakan, "Tolong, cukup," pada Minggu.


Kunjungi Paus Fransiskus, Presiden Argentina Bawakan Kue Kering dan Biskuit

45 hari lalu

Paus Fransiskus bertemu Presiden Argentina Javier Milei di Vatikan, 12 Februari 2024. Vatican Media/Handout via REUTERS
Kunjungi Paus Fransiskus, Presiden Argentina Bawakan Kue Kering dan Biskuit

Presiden Argentina Javier Milei membawa kue kering, biskuit dan hadiah-hadiah favorit Paus Fransiskus untuk memperbaiki hubungan


Paus Fransiskus Puji Jannik Sinner yang Juarai Australian Open 2024

59 hari lalu

Petenis Jannik Sinner dari Italia berpose dengan trofi setelah memenangkan final melawan Daniil Medvedev dari Rusia dalam final turnamen Tenis Australia Terbuka di Melbourne Park, Melbourne, Australia, Minggu, 28 Januari 2024. Sinner menang dramatis dengan membalikkan ketertinggalan dua set dan menang melalui pertarungan lima set. REUTERS/Issei Kato
Paus Fransiskus Puji Jannik Sinner yang Juarai Australian Open 2024

Jannik Sinner mengalahkan petenis Rusia Daniil Medvedev di final untuk menjuarai Australian Open 2024.


Serangan Bersenjata di Gereja Katolik Istanbul, Kedua Pelaku Berhasil Ditangkap

29 Januari 2024

Reaksi orang-orang selama serangan mematikan oleh dua pria bersenjata bertopeng di Gereja Katolik Santa Maria Italia di Istanbul, Turki, 28 Januari 2024, dalam tangkapan layar yang diambil dari video CCTV yang diperoleh REUTERS
Serangan Bersenjata di Gereja Katolik Istanbul, Kedua Pelaku Berhasil Ditangkap

Kedua tersangka penembakan di gereja Istanbul, Turki kini telah berhasil ditangkap meski belum diketahui motif serangan tersebut.