Sedangkan di tahun yang sama, jumlah kematian di Jepang diperkirakan sekitar 1,296,000 orang. Data kematian yang dikeluarkan oleh Nippon Communications Foundation pada 2017 ini menjadi yang tertinggi sejak berakhirnya Perang Dunia. Penurunan jumlah populasi di Jepang pun diperkirakan terus berlanjut dan kemungkinan akan berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama.
Strategi Pemerintah Jepang
Mengutip dari laman channelnewsasia.com, pada Senin 23 Januari 2023 lalu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjanji untuk mengambil langkah-langkah mendesak guna mengatasi tingkat kelahiran yang menurun di negara itu. Perdana Menteri mengatakan bahwa itu "sekarang atau tidak sama sekali" untuk salah satu masyarakat tertua di dunia.
Banyak Anak Dijanjikan Bonus Uang Tunai
Dalam beberapa tahun terakhir, Jepang telah mencoba mendorong rakyatnya untuk memiliki lebih banyak anak dengan janji bonus uang tunai dan manfaat yang lebih baik. Tetapi menurut survei, Jepang tetap menjadi salah satu tempat termahal di dunia untuk membesarkan anak.
Kelahiran jatuh ke rekor terendah tahun lalu, menurut perkiraan resmi, turun di bawah 800.000 untuk pertama kalinya. Momen penting ini terjadi delapan tahun lebih awal dari perkiraan Pemerintah.
Hal itu berpotensi besar akan memicu penurunan populasi drastis di negara Sakura. Sebagiamana diketahui, usia rata-rata penduduk Jepang adalah 49 tahun, atau tertinggi nomor dua di dunia. Hanya di belakang negara kota kecil Monaco.
"Bangsa kita berada di titik puncak apakah dapat mempertahankan fungsi sosialnya" kata Kishida dalam pidato kebijakan pada pembukaan sesi parlemen tahun ini.
"Sekarang atau tidak sama sekali ketika menyangkut kebijakan tentang kelahiran dan membesarkan anak. Ini adalah masalah yang tidak bisa menunggu lebih lama lagi" tambahnya.
Anggaran untuk Anak Segera Dinaikkan
Kishida mengatakan dia akan mengajukan rencana untuk menggandakan anggaran untuk kebijakan terkait anak pada bulan Juni, dan bahwa badan pemerintah Anak dan Keluarga baru untuk mengawasi masalah tersebut akan dibentuk pada bulan April.
Menurut YuWa Population Research, Jepang adalah negara termahal ketiga di dunia untuk membesarkan anak. Negeri Sakura ini hanya di belakang China dan Korea Selatan, negara-negara yang juga mengalami penyusutan populasi dalam tanda-tanda mengkhawatirkan ekonomi global.
Selain Jepang, negara-negara lain ada juga menghadapi ancaman populasi yang makin menua dan mengalami penyusutan.
DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca juga : Mengunjungi Museum Anpanman, Museum Favorit Anak-anak di Jepang
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.