Tetapi pasukan Ukraina perlu dilatih dengan cepat untuk menggunakan peralatan tersebut, yang operasinya jauh lebih rumit daripada tank-tank era Soviet yang dimiliki Ukraina yang kebanyakan sudah rontok.
Militer Ukraina juga akan berusaha untuk mempercepat perangkat keras baru lainnya yang akan tiba di Ukraina, termasuk tank ringan AMX-10 RC Prancis yang dijanjikan baru-baru ini. Juga kendaraan infanteri Jerman Marder, dan kendaraan tempur Bradley dari Amerika Serikat.
Masih Terhalang Jerman
Kendati mendapat dukungan dari sejumlah negara Barat, Ukraina tampaknya belum bisa segera mendapatkan Leopard 2 yang mereka dambakan tersebut.
Dilansir dari Aljazeera, Jerman enggan memberikan tank canggih tersebut ke Ukraina karena posisi anti-militerisme yang diadopsi setelah Perang Dunia II. Namun, tekanan telah meningkat pada Berlin dan berada dalam posisi yang sulit.
Polandia telah menyatakan kesediaan untuk mengirim 14 tank Leopard ke Ukraina sebagai bagian dari koalisi internasional. Finlandia mengatakan tidak menentang pengiriman.
Tetapi keuda negara tidak dapat mengirim tank tanpa persetujuan Jerman karena dipasok di bawah lisensi Jerman.
Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki telah menyarankan militer Polandia dapat mengirim tank Leopard 2 ke Ukraina meski tanpa restu Jerman.
Tentara Spanyol mengendarai tank Leopard 2 dalam fase terakhir latihan militer Silver Arrow 2022, di tempat pelatihan militer Adazi, Latvia, 29 September 2022. REUTERS/Ints Kalnins
Belum jelas seberapa cepat tank akan tiba. Produsen senjata Jerman, Rheinmetall, yang memproduksi meriam dan elektronik Leopard dan memiliki lusinan model lama, mengatakan tidak akan dapat mengirimkan tank apa pun hingga tahun 2024 karena kebutuhan untuk memperbarui dan memperbaikinya.
Beberapa analis mengatakan dengan memasok Leopard 2 bakal semakin meningkatkan konflik dengan Rusia, jika ditafsirkan sebagai keterlibatan langsung negara-negara NATO dalam perang Rusia Ukraina.
Rusia telah memperingatkan eskalasi yang “sangat berbahaya” jika NATO mengerahkan senjata berteknologi tinggi. Pengenalan senjata semacam itu, menurut juru bicara Kremlin Dmitry Peskov akan membawa perang ke "tingkat yang sama sekali baru, yang, tentu saja, tidak akan menjadi pertanda baik dari sudut pandang keamanan global dan pan-Eropa."
Anatoly Antonov, duta besar Moskow untuk AS, mengatakan Rusia akan membalas jika Ukraina menggunakan senjata yang dipasok Barat atau NATO untuk membidik Rusia atau Semenanjung Krimea.
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, sekarang seorang pejabat keamanan senior, memperingatkan dukungan berkelanjutan Barat untuk Ukraina dapat menyebabkan Perang Nuklir. Termasuk pasokan barisan tank Leopard 2?
DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca juga : Rusia Ancam Hancurkan Semua Tank Kiriman Inggris ke Ukraina
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu