TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah universitas top India mengancam akan menerapkan tindakan disipliner yang keras jika serikat mahasiswanya tetap menjalankan rencana untuk memutar dokumenter BBC tentang Perdana Menteri Narendra Modi. Mereka menyebutkan langkah itu dapat mengganggu kedamaian dan keharmonisan kampus.
Baca Juga: India Memblokir Tayangan Dokumenter BBC tentang Narendra Modi
Pemerintahan Modi telah menampik dokumenter, yang mempertanyakan kepemimpinannya selama kerusuhan maut di negara bagian kampung halamannya, Gujarat, pada 2002, sebagai “propaganda”, memblokir penayangannya dan juga melarang pembagian potongan-potongan adegan apa pun dari dokumenter itu via media sosial di India.
Modi adalah menteri kepala di negara bagian barat selama kekerasan yang menewaskan lebih dari 2000 orang, sebagian besar korban adalah muslim.
Serikat mahasiswa Jawaharlal Nehru University di New Delhi, yang telah lama dianggap sebagai benteng politik sayap kiri, mengumumkan di Twitter bahwa mereka memutar dokumenter "India: The Modi Question", di sebuah kafetaria, pukul 9 malam waktu setempat.
Di websitenya, pengelola universitas mengatakan mereka tidak memberikan izin untuk penayangannya.
“Ini untuk menekankan bahwa tindakan tidak sah tersebut dapat mengganggu kedamaian dan keharmonisan kampus,” mereka menambahkan.
“Mahasiswa-mahasiswa/individu-individu bersangkutan dengan tegas disarankan untuk segera membatalkan program yang diusulkan itu, jika gagal, sebuah tindakan disipliner yang keras akan diberlakukan sesuai dengan peraturan-peraturan universitas.”
Di Twitter, presiden serikat, Aishe Ghosh, mengundang para mahasiswa untuk menghadiri pemutaran dokumenter tersebut, dan menggambarkannya sebagai “’dilarang’ oleh sebuah pemerintahan terpilih di ‘negara demokrasi terbesar’”.
Saat ditanya Reuters apakah serikat berencana untuk tetap melangsungkan pemutaran dokumenter tersebut, Ghosh menjawab, “Ya, tentu saja.” Namun, ia menolak berkomentar tentang ancaman tindakan disipliner universitas tersebut.