TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern secara emosional mengucapkan selamat tinggal pada hari terakhirnya sebagai pemimpin pemerintahan negara itu. Ardern mengapresiasi dukungan dari warga Selandia baru kepadanya, dan menyatakan dirinya siap menjadi ibu.
Ardern, 42 tahun, tiba di sebuah pertemuan para politisi dan sesepuh dari Maori di kota kecil Ratana, sebelah utara dari ibu kota Wellington, pada Selasa, 24 Januari 2024. Sesampainya di sana, dia langsung dikelilingi oleh pendukung yang ingin foto.
"Terima kasih dari lubuk hati saya yang paling dalam atas hak istimewa terbesar dalam hidup saya," kata Ardern dalam pidatonya.
Dicap Organisasi Kriminal Transnasional, Bos Grup Wagner Bertanya ke AS: Apa Salah Kami?
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern berbicara kepada media setelah berpartisipasi dalam debat dengan Pemimpin Nasional Judith Collins di TVNZ di Auckland, Selandia Baru, 22 September 2020. Pada September 2017, ia menjadi Perdana Menteri Selandia Baru. Serta, pada 10 Oktober 2020, ia terpilih menjadi Perdana Menteri Selandia Baru untuk kedua kalinya. Fiona Goodall/Pool via REUTERS/File Foto
Ardern mengejutkan masyarakat dunia beberapa hari lalu dengan pengunduran dirinya. Dia akan meletakkan jabatannya pada Rabu, 24 Januari 2023, dan digantikan oleh pemimpin Partai Buruh yang baru, Chris Hipkins.
Ardern, bersama Hipkins dan politikus oposisi, melakukan kunjungan tahunan ke Ratana, di mana perayaan selama seminggu diadakan untuk kelahiran nabi Maori Tahupotiki Wiremu Ratana.
Mengenakan gaun hitam dengan bahu tertutup jubah tradisional Maori, yang disebut korowai, dia memimpin anggota rombongannya ke halaman komunitas saat band kuningan bermain. Pidato dan lagu serta tarian pengiring yang mengikutinya membuat para tetua berbicara dengan humor dan kehangatan tentang Ardern.
Salah satu sesepuh menyampaikan terima kasih kepada Ardern karena telah memberikan pelajaran untuk saling mencintai. Ardern menjawab, dia tidak berencana untuk berbicara tetapi orang-orang di sana menolak untuk memberinya jalan keluar.
"Pengalaman saya secara keseluruhan dalam pekerjaan Selandia Baru dan orang Selandia Baru dalam pekerjaan ini adalah cinta, empati, dan kebaikan," katanya.
Ardern pernah mendapat perhatian katika dia membawa bayinya ke rapat PBB. Ikon global berhaluan kiri ini, pernah mengenakan kerudung setelah pembantaian yang menargetkan Muslim. Meskipun dia menjadi sasaran kebencian dan pelecehan online oleh ekstremis sayap kanan di media sosial, Ardern mengatakan dia meninggalkan pekerjaan itu dengan cinta di hatinya.
"Saya ingin Anda tahu, saya pergi dengan cinta dan kasih sayang yang lebih besar untuk Aotearoa Selandia Baru dan orang-orangnya daripada saat saya mulai," kata Ardern.
Sebelum menuju ke lapangan, Ardern menemui media untuk yang terakhir kalinya sebagai perdana menteri. Dia tersenyum lebar saat menolak menjawab pertanyaan politik, dengan mengatakan itu sekarang menjadi tanggung jawab penggantinya.
“Saya siap menjadi banyak hal. Saya siap menjadi back bench MP (anggota parlemen). Saya siap menjadi kakak (perempuan) dan ibu,” ujarnya.
Neve, 4 tahun, putri Ardern akan mulai bersekolah pada Juni 2023.
Hipkins, mantan menteri penanganan Covid-19 di Selandia Baru, menjadi satu-satunya orang yang dinominasikan untuk mengambil alih sebagai pemimpin Partai Buruh. Dia pertama kali terpilih menjadi anggota parlemen pada 2008.
REUTERS
Moskow: Dukungan AS Kepada Ukraina untuk Melemahkan Rusia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini