TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Rusia memilih bungkam setelah Paris memutuskan membekukan sementara akun media Russia Today (RT) yang berbahasa Prancis yang ada di Pranics. Langkah itu dianggap sebuah tindakan permusuhan yang dilakukan Paris pada akhir pekan lalu yang menjadi bagian dari paket sanksi baru Uni Eropa anti-Rusia.
“Kami sekali lagi melihat perilaku mencolok dari kaum elit negara-negara barat yang mencoba memangkas informasi warga negara disana untuk mendapat sudut pandang yang lain dengan cara memaksa mereka mengkonsumsi informasi yang disiarkan oleh Washington dan Brussels sebagai kebenaran terakhir,” kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.
Turun Dua Ribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1 Juta Per Gram
Menurutnya tindakan Paris dan negara-negara barat lainnya secara keseluruhan bersumber dari sebuah ketakutan akan kebenaran demi menghasilkan larangan, pembatalan, dan menghapus segala yang berkaitan dengan Rusia, termasuk media.
Moskow berencana memberikan respon tegas terhadap pembekuan rekening RT Prancis, tanpa memberikan detail akan seperti apa kebijakan yang diambil.
“Seperti kami katakan: apa yang Anda tabur, itulah yang Anda tuai. Pembalasan tegas terhadap media Prancis pasti akan menyusul,” kata Zalharova.
Sebelumnya kanal berita RT berbahasa Jerman sudah dilarang beroperasi oleh regulator Jerman pada awal Februari 2022. Ketika itu, Moskow membalasnya dengan mencabut akreditasi media penyiaran asal Jerman, Deutshe Welle dan memasukkannya ke daftar agen asing, yang secara otomatis melarang Deutshe Welle beroperasi di Rusia.
Sumber :RT.com
Moskow: Dukungan AS Kepada Ukraina untuk Melemahkan Rusia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini