TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan tinggi Aliansi Peradaban PBB Miguel Angel Moratinos mengutuk pembakaran salinan Al Quran oleh ekstremis sayap kanan Swedia di Stockholm dan menyebutnya sebagai tindakan keji.
“Meski Perwakilan Tinggi menekankan pentingnya menjunjung tinggi kebebasan berekspresi sebagai HAM, dia juga menegaskan tindakan pembakaran Al Quran merupakan ekspresi kebencian terhadap umat Islam. Itu tidak sopan dan menghina penganut Islam, dan tidak boleh digabungkan dengan kebebasan berekspresi,” kata Nihal Saad, juru bicara Moratinos, dalam sebuah pernyataan pada Minggu (22/1).
Pernyataan Moratinos itu muncul setelah Rasmus Paludan, Ketua Partai Stram Kurs membakar Al Quran di luar kantor Kedutaan Besar Turki di Stockholm pada Sabtu 21 Januari 2023. Tindakan itu langsung memicu kemarahan dan kecaman luas dari negara-negara Arab dan dunia Islam.
Mengingat Resolusi Majelis Umum PBB A/Res/75/258 tertanggal 26 Januari 2021, perwakilan tinggi tersebut menegaskan kembali pelaksanaan kebebasan berekspresi memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai pasal 19 Kovenan Internasional tentang Sipil dan Hak Politik.
Baca juga:Pembakaran Alquran di Swedia, Turki Tunda Kunjungan Menhan
Para pengunjuk rasa memegang salinan Alquran dan meneriakkan slogan-slogan saat mereka berdemonstrasi di depan Konsulat Jenderal Swedia setelah Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark Garis Keras, membakar salinan Alquran di dekat Kedutaan Besar Turki di Stockholm, di Istanbul, Turki, 22 Januari 2023. REUTERS/Umit Bektas
Moratinos mengungkapkan keprihatinan yang mendalam atas naiknya kasus diskriminasi, intoleransi, dan kekerasan secara keseluruhan, terlepas dari siapa pelakunya.
Ia prihatin bahwa kasus tersebut ditujukan kepada umat beragama dan komunitas lain di berbagai belahan dunia, termasuk kasus yang dimotivasi oleh Islamofobia, antisemitisme, dan Kristenofobia dan prasangka terhadap orang-orang dari agama atau kepercayaan lain.
Moratinos menekankan pentingnya saling menghormati untuk membangun dan mempromosikan masyarakat yang adil, inklusif, dan damai, yang berakar pada hak asasi manusia dan martabat untuk semua.
Perwakilan tinggi itu juga mengingatkan Rencana Aksi PBB untuk Melindungi Situs Keagamaan yang dipimpin oleh Aliansi Peradaban untuk memberikan kerangka kerja menyeluruh dan serangkaian rekomendasi, termasuk memperkuat pluralisme agama dan mempromosikan dialog antarbudaya dan antaragama, saling menghormati dan pengertian.
Antara | Anadolu
Baca juga: Ramai Qiraah Disawer Saat Sedang Membaca Al-Quran, Nadia Harwasyi: Saya Tidak Merasa Dihargai
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.