TEMPO.CO, Jakarta - Penembakan massal saat digelarnya Festival Imlek, terjadi di California, Amerika Serikat pada Sabtu, 21 Januari 2023. Peristiwa nahas ini menyebabkan 10 orang tewas dan 10 lainnya kritis.
Baca: Festival Imlek di California Diwarnai Penembakan Massal, Banyak Korban Tewas
Seorang saksi mata, Seung Won Choi mengungkapkan kejadian mencekam saat penembakan massal terjadi. Restoran barbeque makanan laut di Garvey Avenue miliknya itu terletak di seberang tempat penembakan.
Dia mengatakan tiga orang bergegas masuk ke restorannya dan menyuruhnya mengunci pintu. Mereka mengatakan ada seorang pria dengan senjata semi otomatis di daerah tersebut. Penembak, kata mereka, memiliki banyak amunisi, sehingga begitu amunisinya habis, dia bisa mengisi ulang, kata Choi.
Wong Wei, yang tinggal di dekatnya, mengatakan temannya pergi ke klub dansa malam itu bersama beberapa temannya. Temannya sedang berada di kamar mandi saat syuting dimulai. Ketika dia keluar, dia melihat seorang pria bersenjata dan tiga mayat yaitu dua wanita dan satu orang yang merupakan bos klub, kata Wei. Dia mengatakan temannya melarikan diri ke rumahnya sekitar jam 11 malam.
Penembak itu membawa senapan panjang dan menembak tanpa pandang bulu. "Mereka tidak tahu mengapa, jadi mereka lari," katanya.
Penembakan terjadi di dekat lokasi perayaan Tahun Baru Imlek. Puluhan ribu orang berkumpul pada Sabtu untuk memulai festival dua hari, salah satu acara Tahun Baru Imlek terbesar di wilayah tersebut.
Lokasi penembakan adalah tempat tinggal mayoritas masyarakat Asia. Sebelumnya pada hari itu, orang banyak menikmati sate dan berbelanja makanan serta perhiasan Cina.
John, 27, yang menolak menyebutkan nama belakangnya, tinggal di dekat lokasi syuting. Dia pulang sekitar jam 10 malam dan mendengar sekitar empat atau lima tembakan. Kemudian dia mendengar mobil polisi meraung-raung di jalanan. Dia turun sekitar pukul 23:20 untuk melihat apakah penembakan itu terjadi di festival Tahun Baru Imlek.