TEMPO.CO, Jakarta - Partai Buruh yang berkuasa di Selandia Baru memilih Chris Hipkins untuk menggantikan Jacinda Ardern sebagai pemimpinnya sekaligus perdana menteri ke-41 negara itu.
Hipkins, 44 tahun, adalah satu-satunya nominasi untuk posisi itu dan konfirmasinya dalam pertemuan partai pada hari Minggu, 22 Januari 2023, yang dikenal sebagai kaukus Partai Buruh, sebagian besar hanya formalitas.
Penunjukannya ke posisi puncak menyusul pengunduran diri yang mengejutkan pada hari Kamis oleh Ardern, yang mengatakan dia "tidak punya kekuatan lagi" untuk memimpin negara.
Baca juga Sepak Terjang Jacinda Ardern, PM Selandia Baru Berakhir Mengundurkan Diri
"Ini adalah keistimewaan terbesar dan tanggung jawab terbesar dalam hidup saya," kata Hipkins saat mengumumkan pengangkatannya. "Saya bersemangat dengan tantangan yang ada di depan."
Hipkins menunjuk Carmel Sepuloni sebagai wakilnya, wakil perdana menteri pertama Selandia Baru yang berasal dari Pasifik.
Dikenal sebagai "Chippy", Hipkins membangun reputasi atas kompetensinya dalam menangani Covid-19 dan menjadi pemecah masalah bagi Ardern ketika menteri kabinet lainnya kesulitan.
Pertama kali terpilih menjadi anggota parlemen pada 2008, ia menjadi nama rumah tangga yang mewakili respons pemerintah terhadap pandemi. Ia diangkat menjadi menteri kesehatan pada Juli 2020 sebelum menjadi menteri tanggap Covid pada akhir tahun.
Sepuloni, 46 tahun, adalah orang Eropa Samoa, Tonga, dan Selandia Baru dan tinggal di Auckland. Dia memegang sejumlah portofolio, termasuk pengembangan sosial dan ketenagakerjaan dan seni, budaya dan warisan.
Hipkins mengatakan sisa timnya akan diumumkan nanti.
Sebelum Hipkins menjadi perdana menteri, Ardern akan mengajukan pengunduran dirinya kepada perwakilan Raja Charles di Selandia Baru, Gubernur Jenderal Cindy Kiro. Kiro akan menunjuk Hipkins untuk peran tersebut dan dia akan dilantik. Hipkins mengatakan dia akan dilantik pada hari Rabu, 25 Januari 2023.
REUTERS