TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas melaporkan pada Kamis, 19 Januari 2022, setidaknya ada 78 orang meninggal kedinginan di Afghanistan. Negara itu sedang mengalami musim dingin terburuk lebih dari satu dekade.
Kematian akibat cuaca dingin tercatat ada di delapan Provinsi di Afghanistan. Ini adalah musim dingin paling menggigit dalam15 tahun, di mana suhu bisa serendah -34 derajat celcius. Kondisi ini terjadi di saat Afghanistan menghadapi krisis ekonomi yang buruk.
Baca juga: Mantan Anggota Parlemen Perempuan di Afghanistan Ditembak
Seorang wanita Afghanistan menerima uang dari seorang pekerja UNHCR di pusat distribusi di pinggiran Kabul, Afghanistan, Kamis, 28 Oktober 2021. Menurut juru bicara UNHCR, Babar Baloch, sekitar 9 juta warga Afghanistan hanya selangkah lagi dari kelaparan. REUTERS/Zohra Bensemra
Banyak kelompok bantuan secara parsial sudah membekukan operasional mereka dalam beberapa pekan terakhir karena aturan Taliban. Aturan yang dimaksud adalah larangan perempuan bekerja di LSM, padahal banyak perempuan Afghanistan bekerja di lembaga nirlaba. Walhasil, banyak LSM tak bisa menjalankan program-program mereka di negara yang konservatif.
“Suhu akan semakin dingin dalam beberapa hari ke depan. Untuk itu, penting mempertimbangkan bantuan kemanusiaan bagi orang-orang yang terdampak,” kata Abdullah Ahmadi, Kepala bidang operasional Kementerian Kedaruratan Afghanistan.
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, U.N. Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UNOCHA) mengatakan aturan yang melarangan perempuan bekerja sama dengan menghambat upaya penyaluran bantuan.
“Mitra-mitra kemanusiaan memberikan bantuan untuk mengatasi musim dingin kepada keluarga-keluarga, seperti alat pemanas, uang tunai untuk membeli bahan bakar dan baju hangat. Akan tetapi, distribusinya sangat terdampak oleh larangan perempuan bekerja di LSM
Pada awal musim dingin, relawan bidang kesehatan melaporkan ada peningkatan tajam jumlah anak-anak yang menderita penyakit serius seperti pneumonia dan sakit gangguan pernafasan lainnya menyusul memburuknya kemiskinan di Afghanistan sehingga membuat warga tak mampu membeli alat pemanas di rumah.
Ada sekitar 77 ribu ternak mati dalam sembilan hari musim dingin. Kondisi ini mengancam lebih jauh Afghanistan yang sekarang mengalami kerawanan pangan.
Sumber: Reuters
Baca juga:Cuaca Ekstrem Paksa AS Buka Lebih Banyak Penampungan untuk Tunawisma
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.